RSS

Thursday, March 1, 2012

Rangkaian Kata untuk Allah

Ku terdiam lagi kali ini. Tak keluar sepatah kata pun dari bibir yang sedari tadi basah oleh dzikir mengingat Nya. Kedua tangan masih tetap dalam posisi berdoa tetapi bibir tetap beku tanpa kata. Lima menit berlalu namun posisi tetap sama. Hanya hati yang berbicara "maafkan aku ya Allah". Lagi dan lagi deretan kata itu terucap dari hati seolah tak ada bahasa lagi yang ingin melengkapi. Menit berlalu lagi bersama mutiara bening dari indra penangkap cahaya. Hingga doa ditutup.
Sebuah pen tegak dipeluk jemari tangan. Siap meretas kata-kata dilembaran putih. Namun kembali lagi ke situasi dimana otak turut membeku dan hati yang memberi perintah ke jemari untuk menuliskan "maafkan aku ya Allah". Hanya itu yang terpikirkan ketika ingin merangkai kata untuk Nya.
Ternyata merangkai itu susah. Sewaktu kecil kita disuruh merangkai oleh bu guru. Tegak miring tulisan di lembaran bergaris tiga penuh coretan dan kumal karena penghapus. Tapi kita terus berusaha menulis sebaik mungkin agar dapat nilai terbaik dari sang guru. Merangkai kata-kata  menjadi bait kalimat indah dan mempesona. Semua demi nilai. Nilai yang dapat di banggakan.
Bagaimana dengan rangkaian untuk Sang Pencipta. Yang memberikan kemampuan kepada kita untuk menggerakkan jemari ini untuk merangkai kata. Yang memberikan ide menyusun kata demi kata menjadi rangkaian indah penuh makna. Yang memberikan nilai tinggi melalui guru-guru kita.
Dia yang mengajarkan kita merangkai tetapi tahukah kita bukan rangkaian kata yang Ia butuhkan. Allah tidak memerlukan kata-kata manis. Allah hanya ingin kita tak lupa dengan Nya. Selalu mengingatnya. Allah juga tak mengharapkan rangkaian kata indah. Allah hanya ingin kita jujur kepada Nya. Allah Maha Memudahkan. Maka bahasa apapun akan Ia terima. Tak perlu rangkaian kata. Hanya doa sejujurnya dari hati. Meskipun hanya rangkaian kata "Maaf ya Allah" tapi tulus dari hati maka itulah yang disukai oleh Nya.

 

0 comments:

Post a Comment