RSS

Friday, December 30, 2011

Mutiara Teladan dari Umar Bin Abdul Azis

Beberapa pelajaran berharga dari perjalanan hidup sang kholifah yang adil tersebut:
  1. Kebaikan pemimpin akan membawa kebaikan untuk rakyatnya dan sebaliknya kezaliman seorang penguasa akan berakibat kerusakan pada rakyatnya. Oleh karenanya, merupakan ciri dan tanda Ahlus Sunnah adalah mereka selalu mendo'akan kebaikan untuk para pemimpin mereka, berbeda dengan ahlul bid'ah justru mereka senang mengumpat dan membeberkan kejelekan-kejelekan pemimpinnya di mimbar-mimbar mereka dan di majelis-majelis mereka. Na'udzubillah.
  2. Seorang pemimpin yang sholih adalah seorang pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyatnya, membantu orang-orang yang lemah, menolong orang-orang miskin dan terzalimi; bukan pemimpin yang hanya memperkaya dirinya dengan mengambil harta kaum muslimin secara zalim.
  3. Ilmu yang sebenarnya adalah ilmu yang akan mengajari seseorang bersikap waro', tawadhu', dan peka terhadap keadaan saudaranya, maka ilmu itu akan menambah kedekatannya kepada Robbnya sehingga tatkala ia menjadi pe-mimpin maka ia akan menjadi pemimpin yang adil yang melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya dan bila ia pun menjadi rakyat biasa maka ia akan menjadi rakyat yang taat kepada pemimpinnya dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sehingga kebahagiaan individu dan masyarakat akan dapat terwujud baik di dunia maupun di akhirat.
Wallohu A'lam.

Sumber: Majalah Al-Furqon No.114 Ed 11 Th. Ke-10_1432 H
WWW.IBNUMAJJAH.WORDPRESS.COM

Tidak Akan Sia-sia

Berbuat baik, menyerukan kebaikan ataupun mendoakan seseorang agar menjadi lebih baik adalah suatu tindakan mulia. Sebuah tindakan yang menginginkan adanya perubahan. Sebuah perbuatan yang akan menjadi refleksi bagi diri ketika apa yang kita ajak atau serukan tak tampak dari perilaku diri kita. Sebuah tindakan yang tak pernah sedikitpun menjadi sia-sia.

Terkadang seruan untuk berbuat baik itu terasa sulit apabila orang-orang yang diajak untuk berbuat baik tidak menunjukan respon positif. Tetapi, janganlah pernah berhenti karena  sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan memberi efek meskipun orang-orang tidak menyadarinya.  Sebagaimana yang sering dikutip dalam hadist Nabi, “janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis”.

Senyum adalah awal dari kebaikan. Salam adalah langkah awal dari berbuat baik. Perkataan yang baik adalah seruan utama kebaikan. Mendoakan adalah langkah akhir agar kebaikan yang disebar akan tumbuh subur dan menjalar menjadi buah-buah kebaikan.  

Janganlah berputus asa dengan mengatakan “ ah.. ini sia-sia, dia tidak akan berubah.”  Karena Allah telah memberikan jawaban kepada kita dalam QS. Al, Zalzalah ayat 7 “Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji ‘dzarah’ niscaya ia akan melihat balasannya”. Pasti akan berubah, keyakinan kepada Allah adalah langkah terakhir. Karena hanya Allah yang menentukan sedangkan kita hanyalah hamba Allah yang terus berusaha mengajak dan menyebarkan kebaikan. Fighting!!!

Wednesday, May 4, 2011

Orang Islam Pasti Masuk Surga!

Guru ngajiku mengatakan bahwa ada sebuah pemahaman yang salah saat ini yaitu  ketika kita islam atau telah bersyahadat maka kita akan masuk surga. Palingan kita mampir dulu di neraka buat dibersihkan baru masuk surga. Kemudian beliau mengatakan bahwa di tafsir surat An-Naba(78) Ibnu Katsir dijelaskan ada 2 kriteria yang dibersihkan di neraka:
1. Orang yang dibersihkan sehingga ia benar-benar bersih  kemudian mereka di kirim ke surga;
2. Orang yang dibersihkan dineraka, namun karena terlalu banyaknya dosa dan maksiat maka ia akan terus dibersihkan hingga kekal didalam neraka.

Ketika kita telah bersyahadat, kita memang telah islam dan beriman..tapi apakah kita sudah benar-benar beriman? Iman itu membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan... Jika hanya dibenarkan melalui ucapan dan yakin itu  belum cukup sebagai tiket ke surga...apalagi perbuatannya masih jauh dari beriman. Diidalam menurut Al Qur’an, dijelaskan yang dihitung bukanlah berat imannya tetapi berat perbuatannya, yang walau seberat biji sawi maka Allah akan membalasnya.
Luqman berkata: “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus.  (QS. Luqman (31):16).
Kalimat tauhid yang telah kita ucapkan menuntut kita bukan hanya sampai di bibir saja tetapi harus kita lakukan dengan perbuatan sebagaimana Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang mempersaksikannya -kalimat tauhid- namun dia mencemarinya dengan perbuatan dosa dan kemaksiatan, atau dia sekedar mengucapkannya dengan lisan sementara hati atau amalannya berbuat syirik seperti halnya orang-orang munafik maka orang semacam ini ucapan syahadatnya tidak bermanfaat. Akan tetapi yang semestinya dia lakukan adalah mengucapkannya kemudian meyakininya dengan kuat, melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan serta mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 20). Beliau rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang dilarang maka itu berarti dia telah berani menawarkan dirinya untuk menerima hukuman Allah ta’ala meskipun dia mengucapkan kalimat ini  dan meyakininya. Apabila dia melakukan sesuatu yang membatalkan keislamannya maka berubahlah dia menjadi orang yang murtad dan kafir. Syahadat ini tidak lagi bermanfaat untuknya. Oleh sebab itu kalimat ini harus diwujudkan dalam kenyataan dan mengamalkan konsekuensi-konsekuensinya, kalau tidak demikian maka dia berada dalam bahaya besar seandainya dia tidak kunjung bertaubat juga.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 26) (http://abumushlih.com/siapa-bilang-dosamu-tak-terampuni.html/)

Allah juga menegaskan hal tersebut dalam firmannya:
 "Artinya : Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"(Al-Maa'idah(5): 72)

Manusia memang bukan malaikat. Manusia penuh dengan dosa, tetapi selagi dosa-dosa yang ia lakukan bukanlah syirik maka Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, akan mengampuni sebesar apaun dosa kita. Bahkan seseorang yang telah membunuh 100 orang dan seorang pelacur bisa mendapat rahmat dari Allah. Sebagaimana yang diungkapan dalam hadist:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, dan dia menghasankannya)
Selagi kita masih mempunyai waktu, bertobatlah dengan sebenar-benarnya tobat yaitu taubatan surga. Agar kita tidak masuk kesurga lewat neraka atau kekal didalm neraka. Bersihkan diri ini dengan tiga sungai yang telah disediakan oleh Allah Swt sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah:

”Allah SWT telah membuat tiga sungai untuk membersihkan tubuh orang-prang yang berdosa. Jika ketiga sungai itu belum cukup maka Allah akan membersihkannya di sungai jahanam. Ketiga sungai itu adalah:
pertama, sungai Taubatan Nasuha; yaitu melepaskan segala perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
kedua, sungai Hasanaat; yaitu kebaikan-kebaikan yang akan mengubur semua bentuk keburukan.
dan ketiga, sungai Mushibah azhimah; yaitu bencana atau ujian besar yang akan melebur setiap dosa.
Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hambaNya, Ia akan memasukkannya kedalam salah satu sungai tersebut, hingga ia akan datang kepadaNya dihari Kiamat dengan tubuh yang suci dan bersih, dan tidak perlu dimandikan didalam sungai yang keempat."

Jangan lah kita bangga ketika kita seorang islam namun perbuatan jauh dari Islam. Kita bangga di KTP tercantum islam, padahal kata ustad kalo Islam KTP yang masuk surga itu KTPnya bukan orangnya....
Kita bangga akan dimasukkan ke surga hanya dengan status Islam dan dua kalimat syahadat saja terus kita merasa cukup hingga kemudian kita lalai. Allah itu Hakim yang paling adil, semua perbuatan kita akan diperhitungkan dan ditimbang di akhirat. Mudah-mudahan kita tidak lagi menganggap enteng hidup didunia ini. Mudah-mudahan iman dapat kita tegakkan dan amal saleh dapat kita kerjakan, karena Allah telah berjanji dengan dua hal tersebut. Amiin.

Saturday, April 30, 2011

The Miracle of Syahadat

         Keajaiban adalah sesuatu yang diharapkan. Sehingga keajaiban menjadi begitu penting dalam kehidupan seseorang. Keajaiban Syahadat yang pertama  adalah pintu masuk pertama islam. Ketika bersyahadat secara otomatis kita telah memeluk islam. Islam adalah hidyah terbesar karena islam adaah rahmat bagi semua mahluk didunia. Dengan berislam maka terbukalah jalan menuju kepada Allah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim “kalimat syahadattain artinya kemurnian penghambaan diri kepada Allah dan kemurnian mengikuti petunjuk rasullah. Ketika telah memeluk islam dan menjalankan semua konsekuensi (memenuhi hak-hak Allah dan agama) maka surga telah menanti.
      “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah Mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad(47) ; 19)
          The second Miracle of syahadat adalah syahadat merupakan intisari ajaran islam. Ketika bersyahadat berarti kita rela menghambakan diri kita untuk Allah sebagai satu-satunya Pencipta.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan.” (QS. Adz.Dzaarriyat (51):56-57)
Allah Swt tidak sekali-kali mengutus para rasul, tidak menurunkan kitab-kitab-Nya, tidak menetapkan syari’at-syari’at-Nya, tidak menjadikan hari kiamat, tidak menciptakan suga dan neraka, tidak memasang mizan (timbangan), dan tidak pula memancangkan shirath (Jembatan), agar Dia disembah.
Sesungguhnya Tuhanmu hanya Allah, yang tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. (QS. Thaahaa(20):98)
Hamba yang paling dekat dengan Allah adalah orang yang paling dekat kepada Allah dan paling jauh kemaksiataannya.
           Keajaiban syahadat yang ketiga adalah Titik tolak perubahan. Syahadat adalah jalan menuju perubahan. Ketika seseorang bersyahadat berarti dia melakukan suatu perubahan yaitu keluar jahiliyah menuju cahaya yang terang benderang.
“Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka,  “Lailaha illaallah”, mereka meyombongkan diri”. (QS. Ash-Shaffat(37):35)
“Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami Hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan ditengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikian dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan” (QS. Al-An’am(6):122).
           Keajaiban Syahadat yang keempat yaitu hakikat dakwah para rasul. Pada hari Allah mengutus rasulnya, Muhammad kepada kita, maka hal yang diserukan oleh Rasulullah tersebut ialah kalimat Laailaaha illallooh. Begitu juga ketika Allah mengutus Musa pada zamannya. Allah mengenalkan dirinya secara langsung kepada Musa ketika Allah menjumpainya dibukit thursina melalui firmannya:
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah; tidak ada tuhan (yang berha disembah selain Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaahaa(20):14)
Dengan wahyu Laailaaha illallah” Nabi Musa diberi tanggung jawab untuk melawan kezaliman firaun , menyuruh firaun bertobat dan membebaskan bani Israel dari penghambaan dan perbudakan yang dilakukan firaun.
            Keajaiban Syahadat yang terakhir adalah keutamaan yang besar. Syahadat adalah kalimat tauhid yang artinya ketika bersyahdat berarti kita telah berjanji untuk mengesakan Allah sebagai satu-satunya tuhan yang pantas disembah. Allah mengumpamakan syahadat seperti pohon yang baik. Pohon yang baik ini adalah kalimat laailaaha illallah; cabangnya adalah rukun-rukun islam; dahan-dahannya adalah semua yang disunnahkan; dedaunannya adalah perbuatan ketaatan; manfaatnya adalah apa yang dihasilkan oleh pelaku ketaatan dari buah yang baik lagi indah ini. Adapun mengenai rasa manisnya adalah setelah berlangsung waktu yang cukup lama dalam mengerjakannya. (HR. Bukhari).

Waallahualam bissawab.

Haruskah mengeluh di facebook?

"Haruskahku mengeluh di fb?" Ini adalah status yang membuat Pak Adi (Elang Samudra) langsung comment "g...adukan pd Tuhan." , thanks pak udah ngingatin.
Maksud buat status ini bukan berarti saya mau mengeluh di facebook tapi hanya ingin memberi sedikit sentilan kepada teman-teman yang hobby pada mengeluh di facebook. Gemes banget saat baca status teman-teman yang isinya 'keluhan'. Mulai dari keluhan kehidupan sampai keluhan tentang hujan.
Haruskah kita mengeluh di facebook?
Sehingga mengubah fungsi facebook yang tujuannya hanya sebagai jaringan petemanan kini berubah menjadi wadah curhatan.Mungkin bagi yang sering mengeluh ada kepuasan tersendiri saat diketahui banyak orang tetang masalah kita, jadi semua dilaporkan di fb. Bahkan sampai kelemahan kita, betapa cengengnya kita, betapa suka memakinya kita akan kehidupan dan betapa tidak bersyukurnya kita atas nikmat yang telah diberi oleh Tuhan. Dan  bukankah keluhan menunjukan seberapa lemah dan buruknya kita, membiarkan orang-orang tahu seperti apa temperament kita?
Satu perempuaan adalah hujan... karena statusku muncul karena banyaknya status-status yang mengeluh tentang hujan.. Aneh sih mengapa dikala hujan datang maka  akan muncul begitu banyak keluhan... Begitu burukkah hujan..
dinginlah...
basahlah...
batal deh acaranya gara-gara hujan...
dan masih banyak lagi...
Tapi coba kalo diberi panas yang berkepanjangan..mulai deh ngeluh lagi... ini dan itu.
Mengapa disaat hujan kita tidak memikirkan panas atau kemarau yang panjang agar kita bersyukur karena diberi limpahan air...atau mengapa kita tidak berdoa karena disaat hujan adalah saat doa kita dikabulkan oleh Allah Swt.
Atau pikirkanlah manfaat dari segala yang diberikan oleh Allah Swt... dan bersyukurlah.
Belum lagi masalah tentang kehidupan seperti masalah percintaan, persahabatan bahkan masalah keluarga sampai dibawa ke facebook...Kasian lho teman-teman facebook jadi telibat permasalahan kita...padahal mereka tidak tahu apa-apa...
Mengapa kita tidak mengeluh epada Allah Swt sebagaimana nasihat yang diungkapkan oleh Syuraih A-Qadhi ketika  mendengar seseorang mengeluhkan kesusahannya kepada temannya, maka dia berkata kepadanya, "Wahai anak saudaraku, janganlah kamu mengeluh kepada selain Allah. Sesungguhnya orang yang dijadikan tempat mengadu tidak lepas dari perkara-perkara berikut ini : dia teman atau musuh. Jika dia teman, maka Anda telah membuatnya sedih dengan mengadu kemalanganmu kepadanya, dan jika di musuh, maka dia merasa lega karena penderitaanmu."
Kalaupun ingin berkeluh kesah carilah teman yang tepat, yang dapat memberi nasehat sehingga masalah dapat terselesaikan dengan tepat.
Atau buat jadi lebih bermanfaat dengan menjadikannya tulisan seperti dibuat cerita fiksi ganti aja nama, alur, settingnya..terus publishkan di fb..siapa tahu ada penerbit yang baca...namanya juga keberuntungan  :)
OK, Cukuplah facebook jadi ladang amal kita buat menyambung silaturahim, tempat memberi nasehat dan bagi yang hobby dagang jadikan media iklan. Bukan tong sampah tempat membuang keluh kesah...

CINTA & Persahabatan

           Ada gak ya, orang yang tidak pernah jatuh cinta? Jika jawabannya iya maka orang tersebut adalah orang yang paling menderita, merana, dan sengsara atau mungkin udah ngga punya perasaan. Hewan saja bisa jatuh cinta...
         “Sahabat Jadi Cinta”, lagu yang menceritakan tentang perasaan jatuh cinta kepada sahabat. Dalam lirik  tersebut kita diberi pertanyaan apakah jatuh cinta pada sahabat itu cobaan persahabatan atau takdir Tuhan? Sebenarnya, perasaan cinta itu adalah cobaan dan juga takdir. Apalagi bagi yang muslim karena Islam tidak pernah menampikkan antara cinta dan persahabatan. Bahkan islam menjadikan cinta sahabat sebagai salah satu bukti cinta kepada Allah Swt.  Ada sebuah cerita indah tentang persahabatan yaitu  tentang perjalanan seorang laki-laki yang ingin bertemu sahabatnya.
          Lelaki itu pergi cukup jauh. Jauh banget, melewati padang pasir bermil-mil jauhnya dengan berjalan kaki (maklum zaman dulu blom ada mobil, motor, becak, bis, sepeda dll). Ditengah perjalanan Malaikat menemuinya, dan bertanya kepadanya mengapa ia berjalan dan pergi begitu jauh.
          “Aku akan pergi menemui sahabatku dikampung ini,” jawab lelaki tersebut kepada Malaikat.
          “Adakah karena engkau berhutang budi dengan kebaikannya?” tanya Malaikat itu lagi.
          “Tidak, aku ingin mengunjunginya sebab aku mencintainya karena Allah semata.”
          Malaikat itupun menyampaikan kabar gembira, “ketahuilah, sesungguhnya Allah mencintai engkau sebagaimana engkau mencintai sahabat engkau karena Allah.”
         Kita akan dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai, itulah kenyataannya. Ketika kita dan sahabat kita saling mencintai karena Allah, Insya Allah kita bersamanya hingga ke surga.  Tidak dapat dipungkiri sebuah persahabatan harus didasari dengan cinta agar tetap bertahan melawan cobaan persahabatan. Sayangnya, cinta seperti apa yang mendasari persahabatan. Ingat cinta membuat hidup bahagia bukan menjerumuskan kita ke limbah nista. Cinta membuat kita dapat mencium bau surga bukan merasakan panasnya neraka. Adakah cinta yang lebih indah selain cinta-Nya? Mendapat cinta Allah adalah anugerah yang tiada tara.
          Sayangnya, banyak yang salah kaprah mengerti akan arti cinta dan persahabatan. Karena trend baru saat ini adalah cinta sesama sahabat lawan jenis. Persahabatan antara wanita dan pria yang berujung cinta.  Bersahabat dekat, saling curhat dan akhirnya timbul deh getaran-getaran maksiat..
Mengapa bisa sahabat jadi cinta? Kata Zigaz jawabannya adalah cinta itu tersirat bukan tersurat. Memang persahabatan itu harus didasari cinta. Tapi cinta seperti apakah itu?
          Yup, saya setuju dengan zigaz. Cinta itu tersirat bukat tersurat, makanya jangan main api.  Apakah neraka tidak cukup panas. Wajar kalo jatuh cinta pada sahabat tapi jangan sahabat jadi pacar (jadi suami/istri boleh, :) ).
Bagaimana menjaga persahabatan agar tidak menjadi cinta dalam tanda kutip? Pertama jangan bersahabat terlalu dekat dengan lawan jenis  apalagi sampai  curhat-curhatan (parah banget!!!!). Ingat lo setan paling bisa mencari kesempatan dalam kesempitan.
           Apalagi melihat yang sedang berkhalwat (dua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan muhrim, tersenyum lebar dech setan. Jatuh cinta atau mengharapkan hubungan lebih dari sahabat membuat batin tersiksa. Mengapa? karena kebanyakan orang yang jatuh cinta pada sahabatnya merasakan perasaan bersalah dan ngga enak takut persahabatan yang telah dibina lama rusak and hancur berantakan.
        Walau bibir terus berkata tidak tapi mata ini terus pancarkan sinarnya. Ketika kita terlalu dekat dengan lawan jenis maka begitu sulit bagi kita untuk menjaga hati terutama mata. Seperti lirik lagu zigaz itu, bibir bisa bohong tapi mata tetap bisa berkata. Oleh karena itu, Allah Swt menyuruh kita umat muslim menjaga dan menundukan pandangan apakah wanita maupun pria yang telah  tertera jelas di dalam Al-Qur’an:

          “Wahai Nabi katakanlah kepada laki-laki mukmin agar mereka menundukan pandangan mata mereka, hal itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang mereka lakukan. Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat agar mereka menundukan pandangan mata mereka dan menjaga kehormatan kemaluan mereka…”(QS. An-Nur (24) : 30-31).
         
Dengan mata kita dapat melihat keindahan yang kemudian merayu hati sehingga hatipun membuat kesimpulan bahwa itu indah walaupun ngga syar’i karena tanpa sadar itu adalah rekayasa iblis menjadikan mata sebagai panahnya. Sebagaimana dalam kitab Al-Musnad dari Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya pandangan itu adalah mata panah iblis yang beracun, barang siapa menundukan pandangan matanya hanya untuk Allah saja, niscaya Allah mewariskan kepadanya kemanisan iman sampai hari ketika ia bertemu Allah”

          Cinta itu membuat kita bahagia bukan merana. Kasus pertama sudah jelas cobaan persahabatan yang akrab dengan lawan jenis. Rasulullah saw bersabda:

          “Tidaklah aku tinggalkan setelahku sebuah cobaan yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita” (Muttafaq Alaihi).

           Tapi kalo ada yang bilang cobaan dari Allah Swt itu hanya  alasan menghindar dari dosa karena sudah jelas kita dilarang untuk terlalu dekat dengan lawan jenis kecuali muhrim, masih main api (hayoooo… api neraka itu lebih panas loh). Solusi selanjutnya ya, nikah. Jadi jangan pake penjajakan lagi, langsung nikah aja sama sahabat kita kalo kita merasa mencintainya dan menginginkan hubungan lebih dari sahabat. Hal itu lebih baik dari pada dosa kita tambah bertumpuk. Lagipula, kita juga sudah tau bibit, bebet, bobot sahabat kita, so untuk apa pacaran?
         Perasaan itu diungkapkan jangan dipendam sebagaimana kata Pak Mario "Love is always in hurry." Super banget...Bagaimana kalo ditolak? Kalo bertepuk sebelah tangan cari aja yang baru... Ngga ada istilah Cinta mati, (karena cinta bagai benih, bisa tumbuh dengan indahnya), apalagi jangan sampai Cinta ditolak Dukun Bertindak ya...
         Mulai sekarang hati-hati dengan persahabatan lawan jenis, bukan berarti ngga boleh bersahabat tetapi  pandailah membawa diri dan menjaga hati. Setidaknya ada batasan-batasan saat bersahabat dengan sesama jenis, dan kalo bisa jangan sampe' curhat-curhatan.  Cari sahabat sejenis buat curhat, jangan pernah beranggapan berteman dengan lawan jenis itu lebih enak dari sejenis karena itu bisikan setan. Daripada ngurusin perasaan aneh terhadap sahabat berbeda gender dan takut mengambil keputusan buat menikah, lebih baik sibukan diri dengan aktivitas yang bermanfaat hingga menemukan cinta yang sejati. Jangan terlalu larut dalam perasaan, belajarlah menerima kenyataan. Mungkin dia bukan yang terbaik untuk kita dari Allah Swt. So, persahabatan tetap kekal dan cinta Allah diraih. Amin.

Memaknai Cinta

             Ada cerita seorang teman yang menceritakan bahwa temannya menangis ketika putus cinta. Begitu sedihnya Ia menangis, sehingga teman yang bercerita inipun turut menangis. Ketika sampai dirumah terbayang, tentang seorang siswiku yang menangis diruang kelas juga karena putus cinta dan kisah-kisah putus cinta lainnya yang kubaca, kudengar dan kulihat dimedia massa. Tapi aku hanya tersenyum, beginikah cara mereka memaknai cinta sesungguhnya?
          Cinta  adalah labirin yang membingungkan. Penuh lika-liku dan juga menyesatkan. Tetapi cinta adalah makna kebahagiaan bagi yang berhasil memaknainya dengan makna sejati layaknya mengalahkan labirin, keluar menuju alam bebas yang cerah penuh warna-warni kehidupan. Cinta adalah sebuah kata dengan berjuta makna. Cinta adalah gejolak jiwa yang penuh emosi. Cinta adalah harapan, harapan untuk selalu bertemu dan harapan untuk dekat dengan yang dicintai. Cinta  adalah puzzle ketika disatukan retakan-retakannya menjadi wujud yang indah. Cinta adalah gejolak jiwa yang terus menggelora sehingga menimbulkan harapan dan rela berkorban untuk yang dicinta. Karena cinta adalah pengorbanan, itulah makna cinta.
            Jatuh cinta adalah anugerah dengan berjuta rasa dimana dunia penuh bunga-bunga, hari-haripun berubah ceria dan hilanglah semua kesedihan serta muram durja yang ada hanya suka ria. Itulah yang kita rasakan ketika jatuh cinta, kita tidak pernah tau mengapa, yang jelas hanya satu rasa “bahagia”. Begitu bahagia sehingga susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Senyum lebar selalu menghiasi bibir  setiap detik, menit, jam, ya begitulah…saat jatuh cinta.
             Bersyukurlah ketika masih dapat  merasakan cinta. Karena hanya cinta yang dapat membuat si pengecut menjadi pemberani, si malas menjadi rajin, si jorok menjadi bersih, si cuek menjadi penuh perhatian, dan cinta membuat hati yang sedih menjadi bahagia. Cinta membuat Zulaikha gila dan para wanita rela memotong jarinya ketika memandang Yusuf as. Cinta yang membuat Fatimah aazzahra tak mampu berkata ketika Ali bin Abi Thalib  melamarnya. Cinta yang membuat Abu Thalhah rela  meninggalkan kekafiran demi Ummu Sulaim. Cinta merupakan sebuah hidayah, hidayah dari yang Kuasa. Maka, jangan pernah takut jatuh cinta karena jatuh cinta adalah peristiwa paling penting dalam sejarah kepribadian kita sebagaimana yang dikatakan Anis Mata dalam bukunya Serial Cinta.  
           Yang terbaik adalah  jatuh cinta dengan Rabb yang menciptakan kita.  Jatuh cinta dengan penguasa alam semesta Sang Pemilik Cinta. Jatuh cinta yang  dirasakan oleh para perindu surga. Rasulullah saw adalah sosok nyata cinta kepada RabbNya. Cinta yang beliau rasakan membuat rindu terus menggejolak dan selalu ingin bertemu Sang Pencipta. Cinta yang membuat beliau mempunyai harapan untuk terus berjuang dan berdakwah. Cinta yang membuat beliau rela berkorban sehingga ikhlas dilempar batu, disiksa, dan diusir dari negeri kelahirannya sendiri. Cinta yang membuat beliau risau jika tidak bermunajat di setiap malam beliau. Cinta yang membuat beliau juga mencintai apa yang dicintai oleh Rabbnya. Itulah rasa ketika jatuh cinta, kita mempunyai harapan sehingga hilanglah kebosanan dan kemalasan untuk terus meniti langkah dijalan-Nya. Cinta membuat kita pantang menyerah dan rela berkorban bahkan rela melakukan apapun untuk yang dicinta. Cinta membuat kita risau apabila dalam sehari tidak menyebut namaNya. Cinta yang membuat kita selalu ingin bertemu dan menatap wajahNya.
          Mari pejakan mata kita dan rasakan indahnya jatuh cinta. Rasakan gejolaknya dan rasakan detakannya. Bayangkan bahwa engkau akan bertemu dengan Rabb-mu. Berada disampingNya. Menatap wajahNya. Menyebut namaNya. Berbicara padaNya. Pasti engkau akan bersemangat untuk memulai harimu dengan penuh cinta. Karena ada sebuah harapan untuk bertemu dengan Sang Pencinta di surga indah tiada tara. Cinta yang abadi dimana kita tak akan pernah tersakiti. Inilah makna cinta sesungguhnya.

Thursday, April 28, 2011

Pacaran.... No way!!! Final

Malu aku malu... pada semut merah...
Yang berbaris di dinding menatapku curiga
Seakan penuh tanya sedang apa disini..
Menanti pacar jawabku...

Sungguh aneh tapi nyata, itulah sebuah relita yang disajikan oleh anak-anak muda saat ini. Lagu Alm. Oppa Chrisye ini mungkin hanya gambaran kecil betapa indahnya kisah-kasih di sekolah. Sebuah kisah cinta monyet yang dilakoni oleh dua sejoli berseragam. Aneh...tapi itulah cinta...
Cinta dan pacaran sebenarnya dua hal yang berbeda namun kebanyakan pacaran selalu dikaitkan dengan cinta. Ya iyalah...kalo tidak cinta bahasa halusnya suka. Suka sesama lawan jenis itu fitrah. Malah fitrah terindah. Karena itu memang tujuan Allah menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan.
Tapi...lha kok ada tapinya... Tujuan Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan bukan untuk menambah kemaksiatan dimuka bumi. Toh Allah juga melarang kita untuk berdua-duaan sesama yang bukan muhrim di surat cintanya ini: "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)
Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan masih banyak lagi...
Yah..walaupun sekarang ada istilah baru yang keren dan super beken "Pacaran Islami" yaitu pacaran ala islam. Memang sih didalam Islam ngga ada Ayat Al-Qur'an ataupun hadist yang menerangkan tentang pacaran. Tapi sudah deh... jangan main api kalo ngga mau terbakar. Ingat..syetan punya 1001 macam cara. Seindah dan sekuat apapun bugkusnya, pasti syetan dapat melihat isinya. Apakah kita yakin pacaran secara islam yang kita jalani itu bakal semulus dan sebersih yang kita harapkan???Walaupun dibungkus islam masih banyak sisi yang dapat dipanah oleh syetan, 2 contohnya:
1. Pandangan
    Benar kata pepatah dari mata turun kehati.... mata itu mata panah syetan dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah merekameredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31)
2. Dandan
    Ini bagi para hawa lho...siapa sih ngga mau tampil cantik didepan pasangan, tapi kalo depan yang halal seperti suami itu pahala.... bagaimana kalo bukan?? Silakan check tulisan mar'ah sholehah, disitu sudah saya tulis  seorang wanita sholehah wajib untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk seseorang yang halal baginya yaitu suami. Bahkan dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" maka di setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga, wah..wah..apa lagi masuk surga kalo mencium baunya juga gak bisa...

So...so...
Pilihan ada kepadamu!!!
Saran saya si daripada pacaran lebih baik pengajian... biar si syetan pada terbakar..
Kalo ngga tahan yah puasa, karena puasa akan menjaga diri kita..
Kalo ngga tahan lagi... bilang papi mami "Ane mau nikaaaah."

Pacaran.... No way!!! Part 1

Kata 'pacaran' mungkin sudah sangat populer bahkan lebih populer dari nama presiden Indonesia itu sendiri. Dari kota sampai pelosok desa, dari yang ahli bahasa sampai yang buta baca, dan dari dewasa sampai anak TK tau apa itu pacaran. Pacaran itu berdua-duaan dengan orang yang kita suka, jalan-jalan berdua, pokoknya dunia milik berdua.
Pacaran adalah virus yang saat ini ngga ada obatnya. Virus yang bisa buat orang gila bahkan mati muda. Ya iyalah..mati muda, diputusin pacar, putus asa dan akhirnya jadi gila. Tragisnya sampai harus kehilangan nyawa bahkan dua nyawa bagi wanita.
Ya..ya..pacaran, begitu mendunia. Bahkan merubah dunia menjadi surga ketika lagi berdua. Hingga ngga nyadar ada yang ketika dengan bisik rayunya membisikkan kenikmatan yang mengantar ke neraka. Ngga percaya? Simak deh hadist Rasulullah saw berikut ini:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)

Hati-hati aja kali...kemungkinan itu bisa terjadi. Apalagi syetan punya 1001 satu cara buat menyesatkan. Malah terkadang dengan sesuatu yang kita anggap bener. Namanya juga syetan...
Sudah deh... say no untuk pacaran!!
Lebih baik sholawatan daripada berduaan kan...
Dapat pahala dan jauh dauh dari syetan.

Monday, April 25, 2011

Bidadari Dunia

Ternyata menunggu itu menyenangkan jika di isi dengan hal-hal bermanfaat. Sambil menunggu bel pulang, terbesit keinginan untuk menulis dan tujuannya biar bidadari-bidadari yang disurga cemburu …
Dengan siapakah bidadari surga yang bermata jeli itu cemburu?
Jawabannya adalah kita, sang bidadari-bidadari dunia.
Wahai wanita.. kita memang tak cantik secantik bidadari surga yang bermata jeli
tetapi tahukah kamu betapa irinya mereka dengan kita
ketika melihat wanita-wanita yang hidup dunia yang  berinteraksi  dengan bebas tetapi tetap menjaga diri.
Wanita-wanita yang senantiasa menutup auratnya 
Wanita-wanita yang menghiasi bibirnya dengan lipstik dzikir dan senyuman yang indah.
Menjaga lisan dengan perkataan yang baik dan membaca kitabullah.
Menghiasi wajahnya dengan air wudhu dan tawadhu.
Menjaga pandangan sehingga menjadi indah
Tetap cantik dengan beribadah dengan hati iklhas dan berserah diri hanya untuk Allah.
Tetap pintar dengan  menuntut ilmu tanpa melupakan takwa dan iman.
Menikah untuk menyempurnakan agamanya..
Kemudian setia dan patuh kepada suami
Senantiasa menjaga aib suaminya.  
Tetap menjaga diri ketika suami pergi.
Mengandung  dan membesarkan anaknya dengan sabar.
Yang tertawa dan bercengkrama  dengan keluarga.
Masih banyak kelebihan-kelebihan yang lain dari seorang bidadari dunia. Bidadari dunia yang membuat cemburu bidadari surga.

Ibu

Goresan ini mungkin takkan berarti apa-apa dibandingkan pengorbananmu
Tak jua dapat membalas jasa-jasa luar biasamu,
Ibu... tak terhitung berapa besar usahamu, berapa banyak keringat beserta air matamu yang kau teteskan saat mengurusku dari janin tak berbentuk hingga aku dewasa.
Dirimu adalah bidadari terindah yang dengan senyum dan kata bijakmu menasehatiku ketika aku salah.
Engkau marah ketika aku lupa akan Allah
dan Ibu... begitu diri ini lemah jika berhadapan denganmu.
Ibu... tak ada yang dapat membalas kasihmu, walaupun seluruh harta yang kukumpulkan sepanjang hayat aku berikan kepadamu.
Tak mampu kubalas pengorbananmu saat kau pertaruhan nyawamu hanya untukku.
Lembutnya jemarimu saat membelaiku dan nyanyian indah saat meninabobokanku.
Dan tak mampu kubalas perhatianmu saat kau rela tak tidur, demi menjagaku ketika aku sakit.
Kecemasanmu akan kehidupanku.
Ibu... sungguh indah impianmu terhadapku, terdengar dari doa-doa di setiap sholatmu.
Kau ingin aku menjadi anak yang sholeh.
Kau ingin aku menjadi anak yang sukses.
Bahkan kau doakan juga keluargaku yang baru.

Ibu..
terkadang  aku lalai akan tugasku sebagai anakmu...Aku lupa akan pengorbananmu ketika kusibuk dengan usahaku.
Maafkan aku Ibu.. diri ini belum mampu membahagiakanmu.
Diri ini masih sering menyakitimu dan sering lupa akan jasa besarmu.
Sungguh besar kedurhakaanku padamu..
Walaupun setiap tetes air mata aku jatuhkan di setiap doaku untukmu..
Tak sebanding dengan doamu terhadapku
Dan tak bisa pula doaku meruntuhkan dosa-dosaku terhadapmu.
Terima kasih Ibu atas pengorbananmu, kasih sayangmu dan waktu yang telah kau curahkan untukku.

Ketika aku sendiri dan jauh darimu..
Tahukah engkau betapa aku rindu kepadamu
Aku rindu mendengar suaramu
Menatapmu dan mencurahkan segala hatiku kepadamu.
Ibu..aku rindu belaianmu dan pijitanmu di pundakku.
Aku rindu senyummu dan aku ingin memanjakan diri ini dan tidur dipangkuanmu.
Aku cinta padamu Ibu...
Aku sayang padamu Ibu..
I Love you mom... Thanks for everything you've given for me. :)

Tuesday, April 19, 2011

Coretan 1

Iri banget saat buka fb melihat foto-foto teman yang sudah di wisuda, "aku kapan ya???"
Pastinya aku ngga bakal jawab "may"...may be YES or may be NO, yaaaah coz life must goon and nothing impossible, kata bu Eni Rosnija dosenku, kalo kita menjawab dengan may be, it means we are unsure about our self. I think She's right. Thanks Mom.

Ayoo nana semangat!!! Cepat selesai kuliah, cepat Nikah..
Halah... kok jadi nikah sih. Tapi suer..we kewer..kewer.. tujuanku menyelesaikan kuliah agar dapat SIM, bukan Surat Ijin Mengemudi tetapi Surat Ijin Menikah dari ortu, hehehe..
Tapi kata kakakku yang paling sibuk cariin adiknya jodoh ini, walau ngga setuju Aku nikah muda tapi yang paling gencar ya kak Evi (khawatir kali ya.karena aku anak bungsu dan masih lugu hahaha.),  semua deh ditawarin dari yang statusnya masih mahasiswa, adik temannya sampai kawannya sendiri.

Boleh..boleh..asal selesaikan dulu kuliahnya..
Karena SIM baru keluar kalo sudah di wisuda.

Monday, April 18, 2011

Mar'ah Sholihah

"Ad-dunya mata'un wa khaira mata'iha al mar'atush-shollihah", dunia adalah sebuah perhiasaan dan perhiasan yang terindah adalah wanita sholihah. 

Menjadi wanita sholihah adalah pilihan. Pilihan yang hanya dapat diambil oleh wanita-wanita yang tsiqoh akan agamanya. Wanita yang akan menjadi bidadari dunia yang sangat dicemburukan oleh bidadari-bidadari surga yang bermata jeli. Ma'rah sholihah adalah wanita perhiasan termahal. Wanita yang nantinya akan mencetak bibit-bibit unggul yang siap menjadi jundiLlah, menegakkan agama Allah.
Mar'ah sholehah adalah impian setiap pria... karena bersamanya akan diraih surga. Tapi apakah masih ada mar'ah sholehah dijaman yang serba edan ini. Di jaman yang wanitanya sibuk mempercantik diri dengan perhiasan jahilliyah. Di jaman emansipasi yang akhirnya menuntut untuk lebih tinggi dari laki-laki sehingga mendurhakai suami. Naudzubillah...
Wanita sholihah bukanlah wanita yang cantik fisiknya karena baginya kecantikan itu adalah akhlaknya. Iya rela menjaga mata, lisan dan hatinya. Menjaga diri untuk suaminya. Wanita sholihah bukanlah wanita kaya yang mempunyai harta karena hartanya adalah agamanya.Baginya kehidupan surga lebih baik dari dunia yang fana.
Sedih..ketika melihat wanita-wanita yang rela disentuh oleh bukan muhrimnya, memeluk mereka dikendaraan roda dua dengan pakaian minim yang aku yakin harganya lebih mahal dari pakaian yang bisa menutup auratnya. Tapi mengapa aurat menjadi begitu murah? Hanya dihargai sebuah pujian "cantik" atau kata-kata gombal oleh laki-laki yang mungkin belum tentu menjadi pendampingnya. Belum lagi dengan bangganya mereka berlomba menghias diri dan berlenggak-lenggok berkeliaran didepan laki-laki yang mempunyai seribu imajinasi. Ingatkah mereka dengan perkataan suci dari Rasulullah:

“Ada 2 macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian” (H.R. Muslim).

Jangankan untuk masuk kedalam surga, untuk mencium baunya saja kita tidak bisa. Sedangkan angan-angan akan terus berjalan selagi kita terus terpesona dengan silau dunia. Kata "nanti" untuk perubahan adalah biasa kita ucapakan bahkan ketika memutuskan diri untuk berjilbab. Kesiapan bukanlah suatu alasannya karena yang terpenting adalah langkah awal untuk memulai. Selanjutnya akan berubah membaik beriiring jalannya waktu. 

Mar'ah sholihah adalah pilihan, dan untuk menggapai itu diperlukan perjuangan. Perjuangan bukan berarti kita langsung WAH berubah, tetapi perjuangan yang sedikit demi sedikit tetapi rutin.Setiap hari adalah perbaikan diri, tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui. Ini hanyalah muhasabah buatku dan semoga bermanfaat untukmu. Semoga kitalah mar'ah sholihah itu.

Seberapa bermafaatkah aku?

*sebuah muhasabah diri
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Anak kecil selalu menjadi inspirasi dan cermin bagi kita yang lebih tua. That’s why Aku suka banget sama anak kecil and I do love my nephews duo F uno R, Fatir and Faza  panglima serdam dan Ridho panglima Pemda. Walau setiap hari harus buang suara melihat tingkahnya (baru-baru ini melukis spongebob dikamar…). Tapi sepi juga ngga ada mereka di rumah.
         Tulisan ini terinspirasi dari sebuah pertanyaan yang diajukan Ridho kepada Mamanya, “Ido ni berguna nda mak?”A Simple question but difficult to answer. Kakakku hanya bisa tersenyum dan menjawab “Kalo Ido nda berguna, mengapa mamak melahirkan ido?
          Tercengang mendengar pertanyaan keponakan yang satu ini, yang juga membuatku pertanya sudah bergunakah diri ini? Seberapa besar manfaat yang sudah kita berikan kepada keluarga kita orang-orang terdekat disekitar kita dan saudara kita sesama muslim. Kita pasti sudah hafal diluar kepala sebuah hadist yang mengatakan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
            Mungkin, kita pernah merasa menjadi orang yang tak berguna, tidak diperlukan dan tidak penting.  Yah..perasaan dimana kita tidak bisa melakukan apa-apa ketika tahu ada saudara kita yang memerlukan bantuan.  Seandainya saja…,jika dulu…, atau mengapa…? Adalah kalimat yang sering kita ucapkan pada kondisi merasa diri tidak berguna atau tidak penting. Kita terus saja mengeluh dan berandai-andai mengapa kita tidak bisa membantu saat kita benar-benar dibutuhkan.
          Sebenarnya tidak ada salah ketika kita mengeluh saat kita kecewa ketika tidak bisa membantu orang lain. Mengapa? Karena disitulah momentum untuk kita melakukan muhasabah diri. Apakah kita sadar bahwa dengan mengatakan hal-hal tersebut telah membuat kita maju satu langkah, yaitu kita harus mengubah diri kita untuk menjadi lebih bermanfaat. Sebuah sympathy dan empathy terhadap keadaan.   Sebuah awal jika kita dapat memanfaatkannya sehingga kita dapat bermanfaat. Moment dimana kita merasa tidak berguna dan menjadikannya semangat baru.  Pertahankan semangat itu, jangankan biarkan lemau seperti kerupuk. Yaitu dengan membenarkan kata-kata kita. Memanusiawikan sifat ketika diri merasa tak berguna. Selagi sempat, masih ada waktu manfaatkanlah moment-moment dimana kita merasa tak berguna. Karena moment-moment itu akan membawa kita menjadi lebih baik dan berguna.
            Momen itulah yang membuat kita kembali bersemangat untuk mengerjakan impian. Tanggapilah dengan benar moment tersebut.. Dan jangan terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu tapi jadikan masa lalu bayangan pendorong untuk hidup lebih baik. Dan pikirkan hari disaat engkau masih bisa bernafas. Hari ini dan esok.