RSS

Tuesday, October 9, 2012

Album Biru


Kisah-kisah usang penuh kenangan
Tersusun rapi dalam selipan-selipan di album biru
Menunggu diingat saat senja
Sebagai simbol kebahagiaan yang pernah ada
(Solo, 9 Oktober 2012)

Peran Musik dalam Pendidikan



No music no dream, sebuah pesan dalam film Jepang yang menceritakan tentang musik bergenre underground, Death Metal. Pesan ini memaparkan bahwa musik dan liriknya menyodorkan mimpi kepada pendengar. Bahkan, musik kini dijadikan sebagai tehnik pengajaran yang memotivasi. Upaya penggunaan musik dalam dunia pendidikan ini mendapat respon positif  terbukti dari beberapa judul riset yang menggunakan musik dalam pembelajaran.
Musik sebagai alat motivasi
Motivasi adalah sesuatu yang memberi dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam dunia pendidikan, musik digunakan oleh guru sebagai motivasi ekstrinsik yang dapat membuat siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar. Musik memberikan warna bahagia bagi siswa yang membuat mereka tidak merasa tegang dalam kelas. Menggunakan musik sebagai motivasi dapat dilakukan guru dengan mendengarkan musik kepada siswa  ketika mengerjakan soal atau bernyanyi bersama.

Thursday, August 23, 2012

Guru dan Kemajuan Bangsa


Guru adalah pembuka peradaban yang berperan besar membangun sumber daya berkualitas. Mendidik, membimbing dan mengarahkan sehingga manusia menjadi manusia seutuhnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu memanusiakan manusia. Guru juga menjadi kompas utama petunjuk arah menuju kemajuan. Oleh karena itu, guru adalah mahluk bijaksana yang dihormati dan disegani.
            Semakin maju zaman semakin maju pula pola pikir manusia. Tentu saja kemajuan ini tak terlepas dari guru meskipun ada teori mengatakan guru bukanlah faktor utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, guru tetap faktor yang tak bisa dipisahkan dari pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini terungkap jelas dari sejarah terbentuknya negara maju seperti Amerika, Jepang, Inggris dan bangsa-bangsa terdepan lainnya.
            Ada sebuah cerita tentang negara superpower Asia, Jepang. Ketika Hirosima dan Nagasaki hancur terkena bom atom, hal yang dilakukan Kaisar Jepang adalah menanyakan berapa guru yang tersisa. Hal ini dikarenakan awal kebangkitan Jepang berasal dari seorang guru. Guru yang memberikan Aufklarung atau pencerahan kepada pemuda Jepang sehingga menjadi penggiat belajar dan awal revolusi ilmu di negeri Sakura ini.
Guru dikenal di Jepang pada Era Meiji dengan istilah sensei. Saat bangsa-bangsa Barat memasuki dan mengintervensi Jepang munculah seorang guru muda Yoshida Shoin. Yoshida Shoin adalah invisible teacher.  Pengaruhnya yang singkat namun luar biasa melahirkan tokoh-tokoh pembangun peradaban Jepang pada masa Restorasi Meiji (Eko Laksono, Imperium III, 2009). Yoshida adalah pemuda yang mempunyai Nasionalis tinggi terhadap bangsanya. Ia tidak suka dengan Barat. Tapi, keingintahuan yang tinggi dan semangat mendapat ilmu membuatnya nekat menyelinap kekapal milik Barat. Meskipun akhirnya berakhir d penjara. Setelah bebas dari masa tahanan, Yoshida meneruskan sekolahnya dan mengajarkan kepada murid-muridnya untuk tidak menutup diri dan mulai belajar dari orang-orang Barat. Pada umur 28 tahun, Yoshida dihukum mati.  Namun, Yoshida telah memberi perubahan pada Jepang dan menjadi inspirasi bagi pemimpin Jepang. 
Seorang guru yang juga berpengaruh di Asia terutama Cina, Jepang dan Korea adalah Konfusius. Seorang filsuf, pemikir dan pendidik dari tanah Cina, lahir di Shandong 551 SM. Jika kita pernah menonton film Confucius (2010) maka kita akan melihat scene dimana seorang murid rela mati hanya untuk mengambil parkamen, catatan-catatan sang guru yang dianggap lebih penting dari nyawanya. Konfusius menanamkan kecintaan terhadap ilmu kepada murid-muridnya. Salah satu analek konfusius yang terkenal yaitu “Buku itu adalah seperti gudang berisi emas”. Konfusius adalah invisible teacher, karena hanya mempelajari analeknya saja dapat mempengaruhi negara-negara yang sekarang menjadi penguasa Asia. Kemudian ajaran konfusius dijadikan ajaran yang tak berhenti diajarkan di Cina, Jepang dan Korea.
Muhammad SAW, adalah seorang guru besar bagi umat muslim. Michael Hart penulis 100 orang paling berpengaruh di dunia menjadikan Muhammad SAW sebagai nomor satu orang yang paling berpengaruh. Jika Yoshida menjadi inspirasi tokoh-tokoh Restorasi Meiji, Konfusius menjadi ajaran wajib Cina, Jepang dan Korea, maka Muhammad SAW adalah tokoh yang menginspirasi dunia. Muhammad adalah guru yang mengajar dengan keteladanan. Muhammad SAW adalah guru yang sangat mencintai ilmu. Dia bahkan menyuruh umat Islam belajar hingga ke negeri Cina.
 Cina adalah peradaban tertua dan sejarahnya paling maju di dunia. Oleh karena itu, Muhammad SAW menyuruh pengikutnya untuk tidak hanya berdiam diri ditanah Arab tetapi menjelajahi dunia dan belajar. Menyerap ilmunya. Berkat Muhammad SAW, umat Islam menjadi besar dan tidak lagi bodoh. Bahkan Islam pernah menjadi peradaban paling maju yang menginspirasi kebangkitan Eropa (Laksono, 2009). Orang-orang Islam terus belajar dengan  menjadikan Muhammad sebagai teladan dalam mencintai ilmu dan semangat dalam mencarinya.  
Teacher is a king. Guru adalah raja, paling tidak guru adalah raja di kelas. Raja bagi murid-muridnya. Namun guru bukanlah dewa yang selalu benar dan murid bukanlah kerbau (Soe Hok Gie, 1942-1969). Guru tidak bisa menjadi diktator layaknya Hitler. Karena belajar bukan hanya dari guru ke siswa. Belajar adalah individual sense-making. Belajar adalah creating knowledge with others. Itulah yang diungkapkan oleh Watkins dkk, dalam buku Effective Learning in the Classroom (2007). Layaknya seorang Raja yang ingin membuat negaranya sejahtera maka kepiawaian Raja harus dapat membuat rakyat mandiri sehingga bangsa yang dipimpin berkembang.  Dan begitu juga seorang guru di kelas yang harus piawai membuat murid-muridnya mandiri dalam memperoleh pengetahuan. Dengan menciptakan suasana penuh semangat, bahagia tanpa tekanan dalam belajar. Mengajarkan bahwa ilmu tak hanya dari seorang guru, semangat mencarinya dan keinginan untuk menjadi generasi unggul yang bermanfaat adalah nilai yang lebih tinggi dari skor 100 atau nilai A.
Oleh karena itu, guru harus mendidik muridnya untuk terbuka pada ilmu yang lebih luas bukan hanya terfokus pada guru yang mengajar dikelas. Guru terkadang harus menjadi seorang yang tak terlihat. Seperti Raja yang tak semua rakyat dapat melihatnya, namun mereka tetap terus berusaha bersama untuk mensejahterakan negeri. Untuk itu Raja harus berpikir bagaimana mempertahankan loyalitas rakyat agar terus meningkatkan diri memajukan bangsanya. Begitu halnya dengan guru, harus dapat membuat muridnya tetap belajar meskipun tanpa kehadiran bimbingan darinya. Karena belajar bukan satu arah, guru ke siswa. Tetapi belajar dapat dilakukan dimana saja, kapanpun dan bersama apapun dan siapapun. Karena ilmu tidak terbatas.
Seorang invisible teacher adalah pendidik yang memberi bekas mendalam meskipun dia tidak dalam keadaan mengajar. Guru yang menjadi motor bagi murid-muridnya untuk tetap menggali ilmu meskipun sang guru mendampingi. Selain itu, menjadi Invisible teacher juga harus terus dan mau memperbaiki diri dengan meningkatkan kualiatas ilmu dan cara mengajarnya. Dia harus menjadi teladan bagi murid-muridnya. Visinya bukan hanya mentrasfer ilmu yang ia miliki tetapi juga membuat anak didik dapat mengembangkan ilmu yang ditransfer. Bahkan lebih hebat dari gurunya.
Sejarah Indonesia juga mencatat banyak invisible teachers. Mulai dari Ki Hajar Dewantara, Bapak pendidikan Nasional, Kartini dengan pendapatnya mengenai pentingnya pendidikan dan penyerapan teknologi Barat, BJ Habibi dan banyak lagi yang bisa kita ambil contoh. Seperti Yoshida yang penuh dengan keingitahuan, Kofusisus yang mengajarkan untuk lebih harmoni dan Muhammad Saw, sang teladan sejati adalah invisible teachers. Guru sepanjang masa yang ajarannya tak terlupakan. Menjadi guru teladan yang memberi semangat dan inspirasi untuk memperoleh ilmu yang lebih luas, meskipun tanpa harus ada sang guru. 

SAAT GURU MENJADI IDOLA


Saat ini guru menjadi topik yang paling seru untuk dibicarakan. Guru menjadi tema utama dalam rubrik di media massa. Ditambah lagi seminar-seminar pendidikan yang mengangkat tema tentang guru. Mulai dari profesionalitas, cara mengajar, bahkan universitas yang menyediakan fakultas keguruan menjadi serbuan. Selain itu, berita tentang demo yang dilakukan oleh guru juga menjadi berita hangat. Tak pelak, saat ini guru menjadi idola.
Apakah karena gaji besar yang dijanjikan? Atau pekerjaan yang memuliakan? Profesi guru menjadi salah satu yang diinginkan dan dicita-citakan oleh anak-anak muda saat ini. Bahkan, banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi guru. Hal ini terbukti, dari minat yang tinggi terhadap fakultas keguruan.
Namun sayang, saat guru menjadi idola ada sesuatu yang hilang. Prioritas menjadi guru hanyalah sebagai pekerjaan yang mudah didapat dan dapat  memberi gaji menjanjikan apalagi jika guru tersebut lulus sertifikasi profesi guru. Sebagaimana yang diungkapan oleh Anis Baswedan, pencetus Gerakan Indonesia Mengajar dalam dialog bersama Desi Anwar di salah satu televisi swasta (7/7/2012) “A teacher must be role model.  We don’t fight to get a job but we do fight to do this job”.  Keteladanan adalah hal yang mulai terkikis ketika guru bekerja hanya untuk uang. Pendapatan menjadikan profesi guru hanyalah sebatas pekerjaan untuk menyampaikan materi dari buku, memberi tugas dan nilai. Esensi utama seorang guru yaitu mendidik dengan keteladanan dinomor duakan.
Pendidikan berbasis karakter, sebuah  kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional pada tahun 2011 diharapkan dapat menjadi tonggak dalam membangun karakter anak bangsa dan terwujudnya Indonesia Emas 2025. Pendidikan karakter ini dijabarkan dalam enam pilar karakter yang terdiri dari trustworthiness (kepercayaan), Respect (Respek), Responsibility (Tanggungjawab), Fairness (Keadilan), Caring (Peduli), Citizenship (Kewarganegaraan). Keenam pilar yang akan lebih mudah dibangun jika telah berdiri tegak dalam diri sang guru.
Saat guru menjadi idola maka guru adalah panutan. Guru akan digugu dan ditiru. Guru bukan hanya simbol pendidikan yang mentransfer ilmu dalam kelas. Lebih dari itu, guru harus mengalahkan ketenaran idola yang diidolakan para muridnya. Tapi sayangnya di Indonesia, guru tidak menjadi idola. Mirisnya, ada sebuah julukan bagi guru yaitu the killer. Guru adalah monster yang menakutkan. Peran idola lebih kini disandang oleh boys dan girls band, artis, aktor dan smeua yang tampil dalam kotak persegi empat yang disebut televisi.             Thomas L. Friedman menuliskan sebuah perbandingan antara anak-anak Cina dengan Amerika dalam tulisannya The World is Flat (2006) “saat ini di Cina, Bill Gates adalah Britney Spears. Di Amerika, Britneys Spears adalah Britney Spears, dan itulah masalah kita”. Kepedulian Friedman terhadap generasi di Amerika, seharusnya menyadarkan kita bagaimana keadaan anak-anak di Indonesia. Kecintaan anak-anak pada hiburan saat ini tampak lebih besar daripada kecintaan mereka pada ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, mutu pendidikan di Indonesia tidak akan meningkat secara signifikan. Berbeda halnya dengan Cina yang saat ini meroket menyaingi Amerika.
Contoh nyata dari keteladanan tampak dari guru terhebat Muhammad Saw. Sebagaimana yang tercantum dalam terjemahan  Q.S Al-Ahzab: 21 yang berbunyi “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik…”. Rasulullah, sosok guru yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini. Keteladanannya tidak hanya dicontoh oleh pengikut pada masanya tetapi juga diikut oleh orang-orang yang menjadikannya idola hingga saat ini. Hal ini membuktikan teladan dari guru adalah pilar paling utama sebelum enam pilar karakter tersebut. Pengaruh teladan yang tampak dari seorang guru dapat lebih mudah diterima daripada karakter yang hanya diajar lewat teori dari buku.
            Mengidolakan diri bagi guru bukanlah hal mudah disaat idola-idola dunia hiburan menjadi sebuah euphoria bagi anak-anak Indonesia. Anak-anak Indonesia lebih senang mendengarkan lagu-lagu popular seperti lagu Pop, K-Pop, Rock yang dinyanyikan idola mereka dari pada penjelasan guru mereka. Bahkan mereka tak segan berdandan ala sang idola. Cita-cita ingin jadi boysband atau girlsband, artis, aktor telah terframe kuat dalam pikiran mereka.
            Tetapi bukanlah tidak mungkin bagi guru untuk menjadi idola. Hanya diperlukan kerja keras, kreatifitas dan semangat untuk menjadi idola. Guru harus mengembalikan fitrah asli sebagai guru yaitu menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Berjuang dengan sungguh-sungguh dalam mendidik, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tanpa tekanan dan menjadi idola yang pantas untuk ditiru oleh anak-anak didiknya. 
            My teacher is my idol. Guruku idolaku. Saatnya guru menjadi idola. Idola yang selalu ditunggu kedatangannya untuk mengajar. Idola yang di gugu dan ditiru. Idola yang membawa Indonesia menjadi negara terdepan yang siap menyaingi negara maju di dunia. Saat guru menjadi idola maka bukan tidak mungkin Indonesia emas 2025 akan terwujud.

Saturday, April 7, 2012

Me in My Dreamworld


Bibir ini kembali merekah. Tersenyum indah. Disinari cahaya yang masuk melalui sela-sela jendela. Tetes demi tetes keringat jatuh karena panasnya matahari. Namun, hal itu tak mengurungkan niatku untuk terus bermimpi. Mengkreasikan hidup diduniaku. Dunia milikku. Aku pemeran utamanya disini. Terserah kata mereka. Mereka mau bilang jangan mimpi disiang bolong, bodohnya jadi penghayal, jangan meraih yang tidak pasti, sadar bahwa dunia tak seindah khayalan. Whatever. Karena duniaku indah, duniaku adalah milikku.
            Tinggi, putih dan bersih. Dia datang menghampiriku. Duduk disampingku dan berkata “It’s a nice day, isn’t it?”
            “Yup, a nice and beautiful day” Jawabku.
            “James.” Katanya memperkenalkan diri.
            “Ayu, nice to meet you.”
            “You too” Ujar James tersenyum. “What do you do?”
            “I am a student. How about you ?”
            James hanya tersenyum seolah menyembunyikan identitasnya. James berdiri, merentangkan kedua lengannya dan menghirup udara segar pagi hari.
            Byuuaaar. James, menghilang. Yang terdengar hanyalah suara ibu memanggil. “Ayu…Ayu…, cuci piring!”
            “Illusion, again” keluhku. Duniaku hilang…hilang karena suara Ibu. Dengan malas aku bangkit dari tempat tidur dan menuju dapur. Cuci piring.
                                                            *****

            Mimpi itu indah. Namun seringkali orangtuaku marah, marah karena aku harus bangun. Bangun dari mimpiku. Dan hidup didunia nyata yang menyakitkan dan menyebalkan. Dunia nyata, dimana penuh dengan persaingan. Yang hebat yang menang. Tapi, Aku benci itu. Benci jika hidup harus biasa-biasa saja. Karena aku yakin kesuksesan seperti Bill Gates, Henry Ford, and James Watt adalah punya impian.
            “Kita harus realistis. Jangan mimpi terlalu tinggi entar kalo jatu sakit” celetuk Ariya, temanku.
            “Tapi mimpi membuat kita hidup” protesku.
            “Mimpi itu hanya membuat kita berharap, sedangkan hidup itu keras dimana kita harus berjuang untuk hidup” jelas arya.
            “Apakah salah kalau kita punya mimpi dalam hidup ini”
            “Ngga. Asalkan yang real aja.”
            “Real? Maksudnya?”
            “Mimpi yang dapat kita capai. Contohnya ketika tamat dari sini, kita jadi pegawai negeri. Setelah itu menikah dan hidup bahagia bersama anak dan suami kita. Itu mimpi.”
            “O…..” jawabku malas-malasan.
            “Mangnya apa mimpimu?”
            “Mimpiku adalah melanjutkan kuliah diluar negeri. Aku ingin jadi pembicara disetiap ajang seminar dan workshop. Menjadi guru yang disayangi murid, menjadi motivator bagi semua orang dan menikah dengan bule” ceritaku.
            “Hahahaha…” tawa Arya meledak. “Kawin dengan bule, mau memperbaiki keturunan?”
            Arya hanya menggubris pernyataan terakhirku menikah dengan bule. Arya pikir aku pasti gila, ingin kawin dengan bule makanya tertawa begitu lepas.
            “Lucu ya?” ujarku sambil menatap tajam kearah Arya.
            “Ya iyalah lucu. Apakah kamu tau setiap muslimah itu pasti bermimpi ingin menikah dengan laki-laki soleh yang dapat dijadiin imam dan alhamdulillah kalo suaminya ganteng dan tajir. Dan kamu, yu? Menikah dengan bule?”
            “Memang ga boleh?”
            “Bukan gak boleh, mustahil aja. Apalagi rata-rata bule itu non muslim. Apa lo mau nikah dengan laki-laki bukan Islam. Udah deh yang realistis aja, ngga usah muluk-muluk.” Kata Arya.
            “muluk-muluk?” kataku pelan.
****
            Indonesia adalah Negara kaya bahkan sangat kaya. Tetapi malangnya untuk belajar saja kami harus menyeret bangku dan bersempit-sempit riya. Aku heran, habis kemana sih biaya yang kami keluarkan? Kalau dalam ruangan yang luasnya sekitar 6x6 meter harus diisi 75 mahasiswa. Bagaimana Indonesia bisa advance, udah belajar dalam ruangan yang padat ditambah lagi mahasiswa yang statusnya agent of change ngga serius belajar. Ada yang facebookan, sms, ngerumpi dan berbagai macam aktifitas yang menghancurkan konsentrasi belajar. Pantas kalo Indonesia banyak hutang, toh generasi mudanya macam beginian.
            Daripada mikirkan calon-calon intelek Indonesia lebih baik aku kembali dalam duniaku. Dunia milikku. Aku mulai berpikir, kali ini tentang motivasi. Melihat kawan-kawanku tak serius belajar aku berkesimpulan mereka pasti orang biasa, yang ingin hidup biasa. Tanpa motivasi untuk hidup lebih baik. Entahlah, apakah mereka merasa hebat hanya sebagai penikmat. Mengekor pada barat bukannya belajar untuk menjadi hebat seperti barat layaknya Jepang dan Korea Selatan. Jepang di akui karena kehebatannya dalam teknologi sedangkan Korea Selatan diakui dunia karena pelayanan umum terbaik. Dan kini cina, yang produknya membanjiri Indonesia. Bagaimana dengan Indonesia?
            Oleh karena itu, aku senang hidup diduniaku. Karena ketika aku hidup dalam duniaku, aku ingin menjadi Bill Gates, aku ingin menjadi Henry ford, aku ingin menjadi seperti orang-orang sukses didunia. Namun, Idola utamaku tetap Muhammad, karena tak ada yang sehebat beliau didunia ini, yang rela disiksa demi umatnya. Mimpi Rasulullah hanya 1, islam jaya dimuka bumi.
            Muhammad saw, Bill Gates, Henry Ford dan orang-orang hebat dan sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka tak mungkin bisa menjadi hebat tanpa mimpi. Spekulasi yang bagus. Bicara tentang mimpi, mengingat orang-orang hebat membuatku semakn yakin ingin hidup diduniaku. Tanpa peduli kata orang tua, kakak dan teman-temanku. Bahwa mimpi harus yang muluk-muluk.
*****
            “Selamat, anda telah sampai di tahap wawancara. Tahap ini adalah tahap penentuan, karena dari sekian ribu pelamar hanya seratus yang samapai ditahap ini dan akan dipilih 20 sebagai penerima beasiswa.” Ujar penguji beasiswa didepanku.
            “Terima kasih, pak.” Jawabku.
            “Apa motivasi anda meng-apply beasiswa ini?” Tanyanya.
            “Dream.”
            Penguji itu terdiam, mungkin aneh mendengar jawabanku. Aku tahu dia pasti berpikir aku aneh, ataupun dia berpikir aku adalah orang yang bertele-tele. Terbukti dengan pertanyaan selanjutnya “Cuma itu.”
            “Itu yang pertama dan yang kedua adalah aku ingin menjadi motivasi buat murid-muridku. Aku ingin membuktikan bahwa ilmu tidak harus berakhir dibangku sekolah.”
            “Maksud anda?”
            “Life long learning.”
            “Oh..itukan bisa Anda dapatkan dimana saja bukan dibeasiswa ini.”
            “Memang benar pak. Tapi aku mengenal istilah learn and study dari bahasa inggris dan aku ingin belajar dinegeri asal muasal kata ini berasal. Pasti mereka punya alasan mengapa ada learn dan study.”
            Aku melihat kepusingan di wajah penguji itu. Apakah dia pusing dengan jawabanku atau he got my point. Tapi kali ini yang kutahu hanya pasrah, karena yang harus kulakukan kali ini tinggalah tawakal. 

Friday, March 30, 2012

LIFE

If you know life is so beautiful
I’m sure you can’t stop enjoying it
If you know life is so colourful
I’m sure you can paint the beautiful rainbow on it
But if you know it is temporary
And life is not always that you expect
You can’t stop complaining how is it like
Sometimes life is black and white
Sometimes life is grey
Won’t you run from it?
The path we through in is not always straight
The way we have is not always flat
Life is like a wave on the ocean
Sometimes big and high
Sometime small and quite
But behind this, there is a beautiful view
That’s a life we never know how’s life is
We only live and do the best we can
For create a better life we have

Ketika Penat Menyapa

Ladang yang kita garap tak selamanya baik
Tanaman dapat tumbuh subur dan berbuah indah
Terkadang kita harus turun diladang tandus
Membuka lahan dengan banyak hama menyerang
Penatpun dating membuat  semangat kadang pudar
Beban semakin meninggi dan hasil yang diharap
Tak kunjung hadir, meski usaha tak berhenti
Penatpun semakin menyapa dan kadang memaksa
Berhentilah jika kau tak mampu bertahan
Berpikirlah sejenak dan cari udara segar
Penat tak bisa dipaksa dengan semangat membara
Karena bukan buah yang manis dan ranum kau dapatkan
Tetapi buah kekecewaan yang mengarahkan kehancuran
Ketika penat menyapa jangan kau balas dengan keluhan
Balaslah dengan senyuman dan kebijakan
Katakan pada penat “Aku berhenti tapi aku akan kembali”
Pastikan pada penat bahwa ini hanya sejenak
Mungkin saat ini aku gagal dan ladang ini masih gersang
Tapi nanti saat aku kembali
Akan kubawa bibit dan alat terbaik
Untuk menggarap ladang ini kembali

Wednesday, March 14, 2012

Diantara Kita

Diantara kita ada jarak bermil-mil tak terjangkau
Dibatasi oleh benteng-benteng menjulang menggapai langit
Tak terhitung detingan detik disela waktu manusia
Hanya tembikar coklat tebakar, bukti kita pernah bersama
Danau terluas maupun Niagara adalah saksi
Diantara kita sudah putih tak ada garis-garis layaknya kertas tulis
Aku disini dan engkau disana
Diantara kita sudah tak ada rasa
Hanya ada kekosongan yang hampa penuh dengan rekayasa
Senyum kita palsu
Sedih kita juga palsu
Apalah yang ada diantara kita
Diantara kita hanya ada meteran langkah
Penuh manusia yang berwajah seribu

Sunday, March 11, 2012

Jalan Masih Buram

Jalan itu panjang bukan selangkah sampai
Perlu banyak waktu agar sampai tujuan
Kadang kala penuh dengah halang merintang
Membuat hati ciut ingin menyerah
Berhenti sejenak untuk istirahat bukah salah
Namun jangan pernah berhenti melangkah

Jalan  ini masih panjang dan kita belum sampai
Masih banyak likuan, masih banyak rintangan
Ujung belum terpandang, masih buram
Seperti apa akhir tak ada yang tahu
Tak ada yang bisa menebak
Yang ada hanya tetap berjalan

Jalan masih buram kawan
Hanya warna abu-abu yang tampak
Masih ada banyak harapan
Masih dapat melakukan perubahan
Teruslah berjalan, jangan berhenti dipersimpangan

Tuesday, March 6, 2012

Siapa yang salah?

Kenakalan remaja bukanlah masalah baru yang timbul saat ini. Ini adalah permasalahan lama yang tak kunjung ada solusi namun semakin menjadi. Di berita televisi sering tersiar razia anak-anak sekolah yang bolos terjaring oleh polisi pamong praja. Kebanyakan dari mereka ditemukan di warnet dan kafe-kafe lengkap dengan seragam sekolah. Selain itu, tingkah buruk pelajar juga semakin memprihatinkan. Hal ini tampak di jalan-jalan ketika mereka pergi dan pulang sekolah. Hembusan rokok sepanjang jalan, kebut-kebutan dan makian yang akrab terdengar dari mereka. Belum lagi yang membolos hanya untuk ngelem. Ngelem adalah kegiatan yang lagi tren diantara kalangan remaja labil dimana mereka memasukan lem dalam kantong kresek dan menghirupnya. Hal ini membuat kecanduan, ngga beda jauh dari penggunaan NARKOBA. Hanya beda harga, lebih murah. Miris, karena hal ini tidaklah lagi tersembunyi. 

Disekolah, belajar bukanlah lagi prioritas. Hanyalah tempat pelarian dari kebosanan di rumah dan upaya mendapat uang jajan. Jika malas, maka boloslah. Inilah yang diungkapkan salah satu murid  ketika ditanya alasan mengapa dia membolos. Malas ke sekolah?, aneh tetapi bukan ini yang patut kita pertanyakan. Siapa yang salah hingga anak malas ke sekolah? murid? guru? atau orang tua?. Siapa yang salah jika anak bermasalah?

Sering kali orang tua menyalahkan guru dan sebaliknya guru menyalahkan orang tua. Kisah saling menyalahkan yang takkan pernah berakhir melupakan solusi penyelesaian. Saling tuduh dan saling menyerahkan. Sedangkan sang anak semakin  terjerembab dalam lingkaran hitam penuh masalah. Orang tua menyalahkan guru yang tidak baik mengajar dan sebaliknya guru menyalahkan orang tua yang kurang memberi perhatian kepada si anak. 

Tidak ada yang 100 persen benar dan tidak ada 100 persen salah dalam konteks ini. Yang diperlukan hanyalah kesinergisan hubungan antara guru dan orang tua murid. Kerja sama dalam mendidik dan membentuk pribadi anak menjadi lebih positif. Menciptakan hubungan baik antara guru dan orang tua murid dapat berimbas pada proses perkembangan anak. Bukan saatnya mencari siapa yang salah tetap saatnya mencari solusi dari masalah. 

Guru di sekolah hanya mendidik 1/4 dari waktu yang tersedia, sisanya 3/4 adalah jatah orang tua. Dalam waktu 1/4 itu guru harus lebih kreatif dan bijaksana dalam mendidik. Mendidik dengan hati agar siswa-siswa betah dan merasa nyaman dalam belajar. Guru harus membuang aroganisme, menjadi sok garang dan sikap tak peduli. Karena pendidikan kreatif disertai sikap bijaksana lebih membuat siswa semangat dalam belajar dan lebih dalam menghormati guru. Ketika guru mendidik dengan kekerasan maka yang ada bukanlah hormat tapi pemberontakan yang dilakukan oleh siswa. Seperti tak betah belajar di kelas, mencari masalah dan bolos sekolah. 

Sepulang sekolah, tugas orang tua untuk mengontrol anaknya. Orang tua harus lebih hiperaktif, menanyakan apa yang dipelajari, bagaimana dengan sekolah anaknya hari ini, apakah ada PR  dan masih banyak lagi yang membuat anak merasa di perhatikan. Selain itu, orang tua juga harus lebih memperhatikan aktifitas anaknya. Seperti apa temannya bergaul, apa hobbinya atau apa tontonannya. Karena hal-hal seperti teman dan teknologi mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan sikap anak. 

Bukan saatnya saling menyalahkan atau saling menyerahkan tugas. Perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama antara guru dan orang tua murid. Untuk orang tua, biasakan cek atau menanyakan tentang guru bagaimana anaknya di sekolah. dan begitu juga guru, jika terjadi hal yang ganjil tampak dari sang anak, segera koordinasikan dengan orang tua. Karena mereka adalah masa depan bangsa. 

Monday, March 5, 2012

Hilang Arah

Membaur bukan melebur
Tiga kata yang bermakna bahwa kita boleh bergabung dengan siapa saja tanpa peduli pekerjaannya, jabatan, elok rupa, penghasilan dan siapa keluarganya. Tetapi kata terakhir seakan memberi penegasan meskipun bergabung jangan pernah melebur. Membiarkan diri terkontaminasi oleh pergaulan. 
Namun sayang, bagi kebanyakan ini hanya teori. Hanya sedikit yang bisa bertahan dalam pergaulan dengan menerapkan istilah membaur bukan melebur.  Sisanya? Memilih untuk membuat grup sendiri, menunjukkan ke eksklusif dan enggan bergabung dengan golongan yang tak seperti. 
Selain itu, ada yang sengaja menginklusifkan diri. Yakin bertahan namun tak mampu mempraktekan teori. Tipe seperti inilah yang sering mentoleransi diri sehingga hilang jati diri. 
Degradasi moral tampak disini. Sedikit demi sedikit perubahanpun terjadi. Kekecewaan semakin menjadi-jadi dan akhirnya memutuskan untuk lari. Orientasi sudah tak seperti dulu lagi. Telah berpindah haluan ingin dicintai dan ingin menyerupai. Lupa akan tujuan utama Ilahi.

Sunday, March 4, 2012

Don’t Judge The God

Sebuah sindiran yang disampaikan oleh Mario Teguh di Golden Way, teguran yang cukup membuat hati ini tersentak “Jangan pernah menyalahkan Tuhan.”

            Hidup adalah sebuah lika-liku. Adakalanya kita berada dipuncak dan bahagia, dan adakalanya pula kita terpeleset jatuh. Terkadang perubahan drastic yang terjadi pada kita ketika kita jatuh. We judge the God. Kita menyalahkan Tuhan atas kejadian yang kita alami adalah kehendak Tuhan. Sehingga kita makin terjerembab kedalam jurang kegelapan tanpa mau mendaki keluar.
            Sadarkah kita? Ketika kita senang, we forgot the God. Kita sibuk dengan kebahagian-kebahagian yang kita alami, sibuk dengan harta, keluarga dan puja. Kita lupa kepada pemberi kebahagiaan, asal-muasal kebahagian adalah darinya Allah Swt.
            Ingatkah kita dengan sebuah cerita keluarga pengembala kambing yang miskin pada jaman Rasulullah. Suami dan Istri yang harus bergantian menggunakan sarung untuk solat. Hingga suatu saat Rasulullah heran melihat lelaki miskin itu selalu pergi sebelum solat berjama’ah selesai dan bertanya kepada lelaki tersebut.
 “Hai pulan, mengapa dirimu tidak pernah menyelesaikan solat berjamaah dan langsung pulang setelah salam?” Tanya Raulullah.
“Maaf ya Rasulullah, sebenarnya aku ingin sekali berlama-lama di rumah Allah ini. Namun apalah daya, keluarga kami hanya memiliki 1 buah sarung dan istriku juga harus solat menggunakan sarung tersebut.”
“Begitukah ceritanya.”
“Ya. Bolehkah aku meminta sesuatu padamu Rasulullah.”
“Apa itu?”
“Doakanlah agar kambing-kambing kami dapat berkembang biak dan aku dapat solat berjamaah seperti layaknya sahabat-sahabat yang lain.”
Rasulullah kemudian mendoakan si lelaki agar diberi keberkahan dalam pekerjaannya sebagai pengembala. Hari demi hari. Bulan demi bulan. Kambing si gembala berkembang biak dengan pesat. Sehingga dia kewalahan mengurusi kambingnya dan mulai menghilang dari shaf solat.
Tibalah saatnya dimana sigembala wajib membayar zakat atas hartanya. Namun, sangat terkejut Rasulullah ketika mendengar lelaki tersebut menolak dan mengatakan kalau semua itu adalah hasil jerih payahnya.
Kembali ke topic awal, begitulah kiranya kita. Kita yang selalu mengeluh dan mengatakan “Mungkin Allah berkehendak beda” adalah alasan untuk menyalahkan Allah atas apa yang di alami. Terus harus bagaimana? Patuhi ketentuan Allah dan syukuri. Syukuri setiap kebahagian yang kita dapatkan dan STOP COMPLAINING.


Seberapa bermafaatkah aku?

*sebuah muhasabah diri

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

                Anak kecil selalu dapat menjadi inspirasi dan cermin bagi kita yang lebih tua. That’s why Aku suka banget sama anak kecil and I do love my nephews duo F uno R, Fatir and Faza  panglima serdam dan Ridho panglima Pemda. Walau setiap hari harus buang suara melihat tingkahnya (baru-baru ini melukis spongebob dikamar, membuat error bb, menghabiskan sisa kertas hvs dan lembar data siswa untuk membuat topeng). Tapi sepi juga ngga ada mereka di rumah.
                Sebuah pertanyaan yang diajukan Ridho kepada Mamanya membuatku berpikir, “Ido ni berguna nda mak?”
A Simple question but difficult to answer. Kakakku hanya bisa tersenyum dan menjawab “Kalo Ido nda berguna, mengapa mamak melahirkan ido?”
                Tercengang mendengar pertanyaan keponakan yang satu ini, yang juga membuatku bertanya sudah bergunakah diri ini? Seberapa besar manfaat yang sudah kita berikan kepada keluarga kita orang-orang terdekat disekitar kita dan saudara kita sesama muslim. Kita pasti sudah hafal sebuah hadist yang mengatakan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
            Mungkin, kita pernah merasa menjadi orang yang tak berguna, tidak diperlukan dan tidak penting.  Yah..perasaan dimana kita tidak bisa melakukan apa-apa ketika tahu ada saudara kita yang memerlukan bantuan.  Seandainya saja…,jika dulu…, atau mengapa…? Adalah kalimat yang sering kita ucapkan pada kondisi merasa diri tidak berguna atau tidak penting. Kita terus saja mengeluh dan berandai-andai mengapa kita tidak bisa membantu saat kita benar-benar dibutuhkan.
                Sebenarnya mengeluh saat kita kecewa ketika tidak bisa membantu orang lain adalah lumrah. Mengapa? Karena disitulah momentum untuk kita melakukan muhasabah diri. Apakah kita sadar bahwa dengan mengatakan hal-hal tersebut telah membuat kita maju satu langkah, yaitu kita harus mengubah diri kita untuk menjadi lebih bermanfaat. Sebuah sympathy dan empathy terhadap keadaan.   Sebuah awal jika kita dapat memanfaatkannya sehingga kita dapat bermanfaat. Moment dimana kita merasa tidak berguna dan mengolah situasi tersebut menjadi semangat baru.  Pertahankan semangat itu, jangankan biarkan lemau seperti kerupuk. Yaitu dengan membenarkan kata-kata kita. Memanusiawikan sifat ketika diri merasa tak berguna. Selagi sempat, masih ada waktu manfaatkanlah moment-moment dimana kita merasa tak berguna. Karena moment-moment itu akan membawa kita menjadi lebih baik dan berguna.
            Momen itulah yang membuat kita kembali bersemangat untuk mengerjakan impian. Tanggapilah dengan benar moment tersebut.. Dan jangan terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu tapi jadikan masa lalu bayangan pendorong untuk hidup lebih baik. Dan pikirkan hari disaat engkau masih bisa bernafas. Hari ini dan esok.


1 + 1 = ?

Ada yang bisa nebak hasilnya? 2, 11, atau…..bukan 2 dan bukan juga 11. Itu semua tergantung mind set (pola pikir) kita bagaimana melihat hasilnya. Jika kita masih menggunakan sudut pandang anak kecil jika ditanya 1 + 1 pasti = 2, tapi ketika SD dan sudah mulai banyak bergaul dengan teman-teman 1 + 1 mungkin saja 11 dengan alasan ngga pake =.
            Pola pikir, adalah salah satu penentu kesuksesan seseorang. Jika orang kreatif dia mempunyai pola pikir yang bercabang-cabang. Banyak sekali alternatif-alternatif pemecahan malasah yang dapat dijadikannya peluang. Masalah bukan membuat dia berhenti berpikir tetapi masalah membuatnya semain berpikir kreatif dan inovatif.
            Orang yang malas berpikir ketika ditanya 1+1 pasti dengan segera meraka menjawab = 2, tetapi orang yang kreatif diakan memberi banyak pilihan jawaban, “2”, “11”, “1000”, “kenyang” dan banyak lagi disertai dengan alasan-alasan yang logis. Contohnya: jika seorang kreatif sedang lapar diberi semangkok bakso kemudian diberi semangkok bakso lagi, mereka pasti akan berpikir 2 x untuk makan semangkok bakso yang baru diberikan? Mengapa?
            Karena mereka berpikir, kalaulah mereka menghabiskan semangkok bakso lagi berarti hidup mereka akan biasa-biasa saja besok. Karena mereka berpikir makan untuk hidup bukan hidup untuk makan. Mereka memilih sabar dan cukup dengan semangkok sebelumnya tetapi mereka menerima semangkok bakso tersebut dengan menjualnya kepada orang lain. Uang hasil dari penjualan bakso tersebut mereka belikan permen dan menjual permen lagi. Dan seterusnya mereka pantang menyerah, karena sabar adalah kunci kesuksesan.
            Bagaimana dengan tipe satunya lagi, orang malas berpikir. Tipe seperti ini pasti akan langsung memakan satunya lagi. Baginya hidup untuk makan. Dapat makan langsung santap. Saat itu memang dia bahagai? Tapi bagaimana dengan besok??
 So, pastikan dirimu adalah manusia berpikir yang kreatif! 

Pesan Bapakku ( Coretan Hidup 3 )

Nasehat Bapak yang kutulis pada 26 Juni 2009 dan baru kutemukan setelah otak atik si Lena alias Leptop Nana. Meskipun yang dicari ngga ketemu tetapi membaca tulisan ini cukup menggetarkan hati, mengingat How care my father about me. 
   Subhanallah, pagi ini terasa begitu indah bagiku. Pagi-pagi aku sudah mendapat pelajaran berharga. Bapak mengingatkan ketika aku meminta ijin untuk pergi ke luar kota bersama teman-temanmu. Bapak juga tidak mengatakan kalau aku tidak boleh ikut, tapi jawaban dari bapak cukup menjawab keraguan hatiku.
      “Ingat identitasmu sebagai muslimah” kata bapak. “kamu adalah seorang muslimah, coba pikir apa yang akan kamu lakukan ketika kamu pergi nanti? Apakah hijabmu masih terjaga?”
       Ya, aku mengerti. Aku seorang muslimah bukan seorang wanita jahiliyah atau muslimah yang bertingkah laku layaknya jahiliyah karena membebek kepada barat yang beredar saat ini. Aku seorang akhwat yang harus menjaga akhlakku dan menjaga hijabku. Aku tidak bisa seenaknya. Jalan-jalan, ketawa-ketiwi bersama teman-teman dan menghambur-hamburkan uang. Lupa akan Allah dan hanya mementingkan kesenangan semata. Ya, aku adalah muslimah dan aku harus mempertahankan izzahku sebagai muslimah.
         Rekreasi memang diperlukan tapi rekreasi yang syar’i. Dimana rekreasi itu merupakan istirahat sejenak dari aktifitas dakwah tetapi lebih meningkatkan keimanan kepada Allah. Rekreasi yang membuat kita semakin dekat dengan Allah. Rekreasi yang membuat kita segar kembali untuk mengemban amanah-amanah dakwah. Rekreasi yang menyegarkan pikiran dan siap berkonstribusi lebih untuk ekspansi dakwah. Itu yang dinamakan rekreasi, bukan senang-senang menghabiskan uang tanpa manfaat malah banyak mudharat.
        Alhamdulillah, Allah masih menjagaku hari ini. Menjagaku dari keinginan hawa nafsuku. Menjagaku agar jauh dari godaan-godaan setan yang terlaknat dan menjaga izzahku sebagai muslimah. Syukron Bapak, atas kebijaksanaan dan nasehatmu. 

SENJA DI KHATULISTIWA

Pandangan matanya tertunduk, entah apa yang ada di lantai yang memantulkan wajah malu dirinya. Aku juga sama hanya bisa tersenyum malu menatap lantai yang memantulkan wajah pink ku.
“Jadi?” Kata bunda membuyarkan ketegangan diantara kami. “Jadi pak, saya harap secepatnya” lanjut bunda.
“Iya bu, berarti tinggal nentuin tanggalnya dan menurut saya semakin cepat semakin baik.” Kata pak Daud ayah si lelaki.
“Menurut bapak gimana?” Tanya bunda kepada ayah yang dijawab dengan beberapa anggukan.
“Bagaimana kalo bulan depan, setelah Ramadhan” usul ayah.
“Insya Allah.” Jawab pak Danu.
******
            Seperti ombak detak jantungku, itulah yang kurasakan saat Hengki mengkhitbahku. Sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya, Apakah ini rahmat atau cobaan dari Mu ya Rabb? ketika ku bayangkan betapa aku tidak pantas untuk bersanding dengannya membina keluarga. Aku juga tidak bisa menolak saat ia dan bapaknya datang kerumahku bahkan aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun hanya bisu memandangi lantai memantulkan wajah maluku. Apalagi kedua orangtuaku telah terpesona dengan kesantunan, kelembutan dan kearifan saat pria itu berbicara. Sehingga menurut kedua orangtuaku Hengki adalah calon menantu yang paling cocok bersanding dengan anak gadisnya.
            “Hufh…”sudah berapa kali aku menghembuskan nafas ini, entah perasaan bahagia, bingung atau takut semua campur aduk bagai gado-gado. Seharian pikiranku galau, tetap merasa diri ini tak pantas mendapat hadiah luar biasa. “Bangun Lia,bangun!!!” pintaku paksa pada diri yang terkulai diatas tempat tidur. Aku memaksakan diri bangun dari singasana terempuk menuju kamar mandi untuk berwudhu. “Hanya Dia yang dapat menolongku.” ujarku dalam hati.
Ya Allah ya Rabb yang Maha membolak-balikan hati, tetapkanlah hati ini, hanya untuk beribadah kepadMu, jangan biarkan hati ini ragu untuk mengambil keputusan yang Engkau ridhoi, tunjukkan yang terbaik untuk hambaMu ini. Hamba tidak ingin salah dalam mengambil keputusan. Apakah ini cobaan dari Mu? Jika menikah adalah cobaan dari Mu maka kuatkan pundak hamba untuk memikulnya dan Apabila ini adalah caraMu menyayangi dan untuk menjaga hamba agar semakin dekat denganmu, maka rahmatilah hamba dan berkahi keluarga yang akan dibina nanti agar menjadi keluarga yang selalu dibawah naunganMu.

Sore ini, aku memutuskan melihat sunset di tugu khatulistiwa karena disanalah tempat aku merenung ketika lagi sedih atau bahagia sambil memandangi sungai kapuas yang tak sejernih dulu lagi.
“Alhamdulillah, sepi” aku bersyukur karena biasanya aku miris melihat pasangan-pasangan muda yang seharusnya menjaga diri mereka. Mereka bilang mereka sama-sama cinta dan menjalin hubungan yang namanya pacaran setidaknya ini adalah masa penjajakan sebelum menikah. Cinta salah kaprah. Mereka sama sekali tidak mengerti apa itu cinta. Naudzubillah. Seandainya mereka tahu cinta sesungguhnya lebih indah dari cinta yang mereka rasa yaitu cinta kepada Rabb Maha Pecinta.
Senja di khatulistiwa sungguh indah, subhanallah hanya Dia yang Maha Cinta yang dapat menciptakan ini semua. Ya Allah senja hari ini sungguh beda, warnanya berbeda dengan yang kemarin, hari ini lebih jingga dan cerah. Sungguh mempesona keindahan bias jingga ciptaan Sang Pencipta. Aku terus berdzikir dinaungi senja yang memberikan ketenangan dan menghilangkan rasa tidak kepercayaan bahwa tadi malam aku dikhitbah oleh seorang jundi Allah. Pasti Allah sedang  menghiburku melalui senja di khatulistiwa.

Sudah sewajarnya setiap wanita yang akan menikah membaca buku tentang pernikahan karena mereka akan memulai hidup baru. Begitu juga denganku, memperbanyak membaca buku-buku seri keluarga agar keyakinan untuk menikah semakin mantap.  Tapi ada 1 hal membuat hatiku semakin mantap untuk menuju sakral suci itu yaitu hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Jika kalian didatangi oleh laki-laki yang kalian ridha akan agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak kalian lakukan, maka akan terjadi fitnah dimuka bumi ini serta kerusakan yang luas” (HR. Tirmidzi dalam Kitab An-Nikah”

Aku terus saja bersholawat selesai membaca hadist ini. Rasulullah memang is the best, beliau telah memikirkan sedetail-detailnya untuk umatnya bahkan masalah memilih pasangan. Tidak salah jika menjadi idolaku karena hanya Rasulullah yang menuntunku pada kebaikan dan ketenangan hidup serta cara untuk meraih surga yang sangat luas dan indah dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

******
Seminggu menjelang ijab, degup jantung semakin kuat berdendang. Ya Allah, tanda apakah ini? Mengapa jadi nervous begini? What’s going on? Perasaan apa ini?. Kebingungan bahkan kepanikan serta ketakutan selalu menghantui selama seminggu ini. Aku takut, aku takut jika ini adalah godaan dari setan terlaknat. Apalagi langkah yang akan kuambil ini pasti lebih terjal jalannya dan lebih curam jurangnya. Ya Allah, kuharap ini bukan setan tapi anugerah darimu agar aku menyempurnakan imanku.
Tok…tok…tok….Assalamualaikum” terdengar ketukan dan salam dari luar pintu kamarku, suara lembut yang tidak asing, suara bundaku.
“Waalaikumsalam warohmatullahi wabaroatuh” jawabku sembari berjalan membuka pintu.
“Bunda boleh masuk?”
Aku tersenyum sebagai tanda bunda boleh masuk kekamarku. Dari wajah bunda aku yakin ada hal penting yang ingin bunda diskusikan denganku. Sudah menjadi kebiasaan dirumah selalu musyawarah sebelum mengambil keputusan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
“Begini sayang…” bunda mulai membuka pembicaraan. “Ngga terasa seminggu lagi kamu udah jadi istri orang, tanggung jawabmu juga tambah besar. Engkau tidak lagi mempunyai satu keluarga yang harus dijaga nama baiknya tetapi amanahmu bertambah dua keluarga, keluarga kita, keluargamu dan keluarga suamimu”.
“Iya bunda.” Aku merubah posisiu. Kuletakkan kepalaku diatas pangkuan bunda.
“Bunda ingin engkau kelak menjaga kehormatan tiga keluarga ini apalagi keluargamu karena kehormatan keluarga terletak pada seorang istri. Jadilah istri yang sholehah dan buatlah suami selalu ridho padamu” lanjut bunda.
Aku mengangguk dan menatap wajah bunda yang penuh kasih menesehati putri kesayangan kesayangannya.
“Oh ya…bunda mau memberi sesuatu untukmu”.
“Apa bunda?” tanyaku dengan rasa penasaran bangun dari pangkuan bunda.
“Nih” bunda memberiku sebuah kotak berwarna pink yang diikat dengan pita pink, apik sekali.
“Boleh lia buka?” tanyaku, dibalas dengan anggukan bunda.
Subhanallah, Alhamdulillah, isinya sebuah kebaya putih. Cantik sekali. Lengan tangannya panjang, panjang baju hingga lutut dihiasi dengan payet-payet mengkilap. Baju pengantin yang syar’i, insya Allah tidak tembus pandang walaupun kain bordir putih tetapi dalamnya ada kain putih lagi. Agak kebesaran sih, tapi no problem. Kalo agak besar bentuk dan liku-liku tubuhku jadi tidak nampak.
“Terima kasih bunda, subhanallah indah sekali” ujarku kagum.
“Baju itu memang bunda pesan khusus untuk putri kesayangan bunda”.
Aku memeluk tubuh bunda yang duduk tepat didepanku “Terima kasih, bunda” Bisikku.
“sama-sama” jawab bunda.

                                                ******
Akad nikah tinggal dihitung jam. Jam tiga malam berarti tinggal 5 jam lagi karena rencana akad nikahku akan dimulai jam delapan pagi ini. Solat malam dan tilawah cukup menenangkan hati membuatku mantap untuk menatap esok. Alhamdulillah semakin dekat waktunya, semakin hilang kecemasan, keraguan dan ketakutan yang kurasa seperti perasaan kala senja di khatulistiwa.

(This story is dedicated to my best friend, Barokallah, jangan pernah ragu)

Bicara tentang wanita

"Seorang wanita mengayun anak dengan tangan kirinya dan mengubah peradaban dengan tangan kanannya" (Labibah Ahmad)
Karena aku seorang wanita. Bicara tentang wanita adalah sesuatu yang aku sukai. Wanita begitu menyimpan banyak pesona untuk diceritakan. Begitu juga problema. Itulah wanita. Indah dan lembut namun dibalik itu ia berkiprah sebagai tombak perubahan peradaban dunia.
Bicara tentang pesona akan kecantikan sebagai berkah untuknya. Ditambah keimanan yang terpancar melalui wajah yang kadang kala tampak lesu karena amanah. Namun wanita-wanita ini tetap tersenyum menjalankan semua. Dengan senyum diajaknya bicara si kecil. Dengan senyum melihat si kecil yang bawel. Dengan senyum dan ramah megajarkan anak-anaknya. Wanita yang selalu ingin tampak cantik hanya didepan sang suami tercinta. Meski lelah tetap melayani. Dan wanita-wanita yang menjadikan hidup dalam naungan ibadah.
Bicara tentang wanita, bukan hanya pesona tetapi juga problema. Aku miris ketika mendengar seorang wanita yang rela membunuh anaknya hanya karena lilitan hutang. Seorang wanita yang menghabiskan malam demi segepok uang. Menjadikan tubuh indah sebagai nafkah. Wanita-wanita yang bergoyang dalam gemerlap lampu disko. Wanita yang menghabiskan waktunya dimeja judi ditemani botol-botol wiski. Dan wanita-wanita yang hidup dalam tawa ghibah.
Bicara tentang wanita, maka bicara keputusan. Wanita yang hebat adalah wanita yang dapat membuat keputusan untuk jalan hidupnya. Wanita yang bermimpi besar tanpa harus mengorbankan pesona sejati. Wanita yang tak menyerah pada nasib.
Ah.. wanita begitu banyak cerita. Seharian takkan habis jika harus bicara tentang wanita. Dari pesona hingga problema. Asal keputusasaan bukanlah tujuan, engkau tetap wanita pujaan jaman.

Saturday, March 3, 2012

Coretan Hidup 2

"Adek" panggil kakakku dan mulai jalan mendekati. "Gimana?" lanjutnya bertanya.
"Gimana apanya" Bingungku garuk-garuk kepala
"Udah ada blom jodohnya?"

TUINGGG, lagi-lagi about JODOH. Setiap kali kumpul bareng kakak-kakakku dan juga seorang abangku di malam minggu, pasti deh adiknya jadi bahan sakatan. Nasib jadi anak bungsu yang beda 10 tahun dari kakak tutup bungsu. Always be their little sister yang lucu kalau malu pasti nutup muka pake buku. Ujung-ujungnya jadi ajang pencarian jodoh dan perencanaan pernikahan. Yang diakhiri dengan pertanyaan "orangnye mau ke tadak?"
Please deh, kak nia, kak evi dan bang yudi.. don't force me but support me to find the best man that I want. A man who is good in ISLAM. A man who can be a leader of SHOLAT. A man who is not shy to join in this family. I remember an advice from our mother " Look for a man who not only marry you but also marry your family".

Sudah 7 bulan aku wisuda dan SIM juga udah ditangan. Tapi masalah jodoh? Kuserahkan pada Allah. At least I try to talk to my Murobbi and give my proposal. For that, I've got their agreement. Setidaknya gurauan kali ini bertambah " Dek, udah ta'aruf k? kalo blom kakak ade calon ni?" (Cara menghindari pertanyaan ini adalah pasang headset setiap malam minggu)  :D
Ah... my family. I love them. Thanks Allah for being me as a member in this family.

Thursday, March 1, 2012

Rangkaian Kata untuk Allah

Ku terdiam lagi kali ini. Tak keluar sepatah kata pun dari bibir yang sedari tadi basah oleh dzikir mengingat Nya. Kedua tangan masih tetap dalam posisi berdoa tetapi bibir tetap beku tanpa kata. Lima menit berlalu namun posisi tetap sama. Hanya hati yang berbicara "maafkan aku ya Allah". Lagi dan lagi deretan kata itu terucap dari hati seolah tak ada bahasa lagi yang ingin melengkapi. Menit berlalu lagi bersama mutiara bening dari indra penangkap cahaya. Hingga doa ditutup.
Sebuah pen tegak dipeluk jemari tangan. Siap meretas kata-kata dilembaran putih. Namun kembali lagi ke situasi dimana otak turut membeku dan hati yang memberi perintah ke jemari untuk menuliskan "maafkan aku ya Allah". Hanya itu yang terpikirkan ketika ingin merangkai kata untuk Nya.
Ternyata merangkai itu susah. Sewaktu kecil kita disuruh merangkai oleh bu guru. Tegak miring tulisan di lembaran bergaris tiga penuh coretan dan kumal karena penghapus. Tapi kita terus berusaha menulis sebaik mungkin agar dapat nilai terbaik dari sang guru. Merangkai kata-kata  menjadi bait kalimat indah dan mempesona. Semua demi nilai. Nilai yang dapat di banggakan.
Bagaimana dengan rangkaian untuk Sang Pencipta. Yang memberikan kemampuan kepada kita untuk menggerakkan jemari ini untuk merangkai kata. Yang memberikan ide menyusun kata demi kata menjadi rangkaian indah penuh makna. Yang memberikan nilai tinggi melalui guru-guru kita.
Dia yang mengajarkan kita merangkai tetapi tahukah kita bukan rangkaian kata yang Ia butuhkan. Allah tidak memerlukan kata-kata manis. Allah hanya ingin kita tak lupa dengan Nya. Selalu mengingatnya. Allah juga tak mengharapkan rangkaian kata indah. Allah hanya ingin kita jujur kepada Nya. Allah Maha Memudahkan. Maka bahasa apapun akan Ia terima. Tak perlu rangkaian kata. Hanya doa sejujurnya dari hati. Meskipun hanya rangkaian kata "Maaf ya Allah" tapi tulus dari hati maka itulah yang disukai oleh Nya.

 

Tuesday, February 7, 2012

Panjang Benerrr Bacaannya


Kaum muda alias kaum muualas deh baca. Mending ke warnet, update status  atau ngacir sana-sini cari tangkringan. Baca?? Ogah ah. Males banget. Enaknya tuh keliling mal, nongkrong bareng prends atau nonton drama korea. Baca?? Ngga deh. Baca?? Makanan apa sih. Bagi yang muslim, kalo ngga tahu baca pasti ngga bisa baca Al-Qur'an. Ayat pertama yang diturunkan Allah Swt melalui jibril ke rasulullah adalah "Iqra" yang artinya Baca. Indikasi terakhir yaitu baca pada waktu kepepet. Baca?? Entar kalo sudah ulangan. Baca sekalian buat contekan.
Panjang Benerrr alasannya kalo disuruh baca dan belajar. Ini dan itu. Belum aja mencoba dan membiasakan udah mengarang 1001 plus 1 alasan sambil cengengesan. 
Ok, it's all about reading artinya ini semua mengenai membaca. Tahukah kamu, wahai kaum muda tercinta harapan bangsa? Bahwa semakin jarang kalian membaca semakin jauh kalian dari peradaban dan semakin sempit pemikiran. At least yach, the more that you read, the more things you will know. the more that you learn, the more places you'll go.” Artinya melalui baca kita bisa keliling dunia. :D
Parahnya lagi, bukan hanya membaca kalian malas tetapi pergi ke sekolah juga. Mendingan Einstein kalo ngga kenal einstein Thomas Alfa Edision, kalo memang ngga kenal lagi Bill Gates dah, penemu microsoft. Tiga orang yang malas ke sekolah tap tak pernah malas untuk belajar dan membaca. Bagi mereka sekolah bukanlah ukuran kemampuan seseorang. Sekolah hanyalah tempat untuk mengembangkan kemampuan sosial berinteraksi. Sekolah bukannya tempat belajar. 
Tapi megapa setiap siswa kalo ditanya oleh guru  "Apa tujuanmu ke sekolah?"
Mereka serentak dengan pasti tanpa keraguan menjawab "Untuk belajar, Bu?"
"BULL SHIT!!!" alias "BOHONG" , kalo memang tujuan kalian datang ke sekolah untuk belajar mengapa kalian ngga serius mendengarkan guru menjelaskan malah bermain dan menggosip. Mengapa kali ngga bertanya sama guru kalau belum jelas. Mengapa kalian berkelahi di sekolah. Mengapa kalian paling seneng saat bel istirahat dan bel pulang daripada saat jam pelajaran? 
Salah alamat kalo datang ke sekolah buat belajar. Toh kalian ngga serius belajar. Pikiran melayang layang, mikirnya panjang takut ngga dapat uang jajan. Please deh ah...
Belajar itu ngga perlu alasan panjang. Belajar itu ngga perlu uang jajan. Belajar itu hanya perlu kamu. Iya.. belajar hanya perlu kamu dengan kemauan dan semangat untuk mengetahui sesuatu. Kembali pada istilah dasar, sebuah jawaban untuk mengakhiri sebuah perdebatan (kalo dikampus, seorang kawan kalo ngga bisa jawab..jwabnya pake kata-kata ini, hehe)  "kembali pada pribadi diri masing-masing" atau "semuanya tergantung pribadi masing-masing". Ngga panjang Benerrr tapi cukup mengena.
Membaca membuat kita menjadi pemimpin nantinya. Membaca yang menentukan kredibilitas kita. Dengan membaca, selain keliling dunia kita juga merasa ngga sendirian. Kan ada buku yang selalu menemani.
Saya ngga akan menuliskan tips agar membaca jadi menyenangkan karena buku tersebut telah banyak dijual di toko-toko buku terdekat dirumah anda. Tetapi yang saya sarankan carilah sesuatu hal yag bisa membuat Anda, kaum muda khususnya senang membaca dan menjadiakan membaca adalah sebuah kebutuhan. Bukan HOBBY. Karena Hobby hanya dilakukan di sparetime, saat kita senggang. Baca buku apa saja yang anda senangi... Asal jangan yang berbau PORNOGRAPHY ya... Pokoke Baca.Jangan lupa baca Al-Qur'an dan mentadaburinya.
Membaca itu penting. Bergaul juga penting. Meskipun Anda sudah cinta dengan namanya Buku. Kemana-mana dibawa, sampe nyari alamat palsupun dibawa.. Jangan pernah lupa untuk berinteraksi. Setelah baca, diskusikan apa yang dibaca dengan orang-orang disekitar kamu? Siapa tahu cintanya jangkit... Tularkan virus cinta membaca. :)

Lihat dan Rasakan

Sensasinya tak kan pernah terlupa.
Menelisik hingga ke urat syaraf dikepala.
Terbayang tanpa henti tentang pesona keindahannya.
Ciptaan Nya memang sempurna, tiada duanya.
Keindahan alam adalah sensasi yang nyata dapat dilihat dan dirasa.
Melihatnya akan memberikan sejuta perasaan nyaman
Menghapus sesaat masalah yang mengganjal.
Keindahan yang tiada tara pegunungan dan pantai
Sebuah nikmat yang tidak isa di dustakan 
Merasakan hawanya memberikan ketentraman diseluruh relung jiwa.
Begitulah tabiat Alam yang begitu membahagiakan
Lihat dan rasakan
Lakukan dengan benar dan penuh syukur
Tanpa rasa rakus memiliki dan mekesploitasi tanpa henti
Menghancurkan tanpa memberbaiki
Membakar tanpa menanamnya kembali
Lihat dan rasakan
Saat alam sudah tak ingin berbagi hati
Bencana demi bencana yang akan kita alami
Satu persatu beriring tanpa henti
Seluruh bumi turut berkompromi untuk membalas sakit hati
Lihat dan rasakan
Gunakanlah seganp hati nurani
Memperbaiki kerusakan yang telah terhampar rapi
Memohon ampun atas kerakusan diri
Dan menyayangi alam kembali

Monday, February 6, 2012

Menggapai Muslimah


Indah nian bentukmu wahai wanita, membuat semua mata terpesona
Cantik sekali wajahmu wanita, mendebarkan jantung semua pria
Harummu laksana kasturi surga yang akan memikat kumbang belang
Melati yang tak terjaga, putih  dan wangi namun cepat layu dan mati
Itulah perandaianmu wanita yang berlagak ala jahiliyah
Lenggak lenggokmu membuatmu menjadi topik berita pria
Genitnya tawamu mengikis keangkuhan mereka
Dan diantara engkau para wanita, kulihat sekuntum yang berbeda
Tak tampak bentuk tubuhnya ditutupi pakaian longgar dan kerudung besar
Tertunduk matanya di setiap langkah perjalanan
Tak tercium bau tubuhnya, tak menarik kaum adam melihatnya
Jalannya tegas dan bicaranya lugas
Mawar yang berduri, cantik dan harum tapi kalau tak hati-hati dapat melukai
Rumput liar yang sering diinjak namun tetap berdiri menatap mentari
Itulah perandaian mereka, wanita muslimah..
Menggapainya bukanlah mudah
Predikat muslimah hanya teruntuk wanita penghuni surga
Bukan untuk mereka yang selalu menjual murah mahligai terindah
Menggapai Muslimah adalah cita
Cita terindah bagi wanita yang mengabdi kepada Allah
Meniru dan patuh pada sunnah Rasulullah
Yang rela terbangun dan bersujud dalam dekapan doa
Meneteskan air mata  saat muhasabah, menyadari bahwa diri kadang salah
Menggapai Muslimah adalah nyata
Nyata bagi mereka yang yakin akan dirinya
Nyata bagi mereka yang selalu menjaga dirinya
Nyata bagi mereka yang hanya mengharap ridho- Nya