RSS

Wednesday, October 15, 2014

Mamak dan Bapak

20 September 1974 hari dimana semua bermula. Hari disaat Bapak menikahi Mamak. 40 tahun ternyata kedua orangtuaku hidup bersama. Manis pahit kehidupan telah dirasakan oleh keduanya. Hidup bersama selama 40 tahun ternyata tidak menghilangkan kemesraan yang hadir diantra keduanya. Kehangatan keluarga yang dibangun bersemi dalam kehangatan yang hingga saat ini dapat dirasa. Semoga langgeng hingga ke surga ya Mamak dan Bapak. :)

Selama 40 tahun bukan tidak ada ujian yang datang. Namun yang namanya keluarga memang harus saling mengingatkan dan menguatkan. Bersatu padu mempertahankan keluarga agar tidak bercerai berai oleh gangguan dari luar. "Dulu..." cerita Mamak. "Bapak suka main billiar, sampe lupa pulang kerumah". "Terus mak?" Tanyaku penasaran. Mama tampak kembali ke masa itu, beliau tersenyum "Mama pergi ketempat bapak main billiar dan langsung membuang bola-bola billiard ke sungai menyuke. Sejak saat itu bapak berhenti main billiard". Two thumbs to my mom, akankah aku kelak berani seperti beliau? I love u Mom. Tapi meskipun Ibuku agak keras, aku tahu hanya Bapak yang dapat meluluhkan hatinya. Intinya jangan malu meminta maaf. Itulah Bapak, saat beliau melihat mamak lebih banyak diam maka instingnya mulai bekerja, mencoba untuk intropeksi mencari kesalahan yang dilakukan dan cepat minta maaf. Dan..eng..ing..eng..., sekeras apapun hati wanita pasti akan luluh dengan kata maaf. 
Bapak bukanlah lelaki yang romantis. Beliau tidak pernah menggombal atau mungkin aku tidak menyadari, karena yang kutahu bapakku cerewet sekali. Pagi ini saja, aku harus menutup telinga dengan bantal..tapi ini biasa bagiku. Bagiku ini adalah sarapan pagi, kata kakakku "kelak omelan, kecerewetan bapaklah yang akan kita rindukan."

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (QS. Al-Israa' : 23-24)                                                                                                                                                                               


0 comments:

Post a Comment