RSS

Sunday, September 7, 2014

Coretan Hidup 4 *Lemot Mengingat Wajah*

"Icha kan?" sapaku pada kasir yang melayani penukaran koin disalah satu pusat permainan di Pontianak. Senang rasanya bertemu dengan teman sebangku setelah bertahun-tahun berpisah.
"Maaf kak, salah orang" jawabnya.
"Icha, SMP 7 kan?" aku masih aja maksa dia mengingatku.
"Bukan kak.." jawabnya sambil senyam-senyum.

Jika mengingat kedodolanku salah menegur orang rasanya seperti naik bis lupa bawa uang. Apalagi jika orang yang ditegur tampak ngerumpi dengan temannya. Mulailah otak ini bergerilya mikir sana-sini, nebak pastilah dia lagi ngomongin aku.
Kejadian salah mengingat orang bukan yang pertama kali. Kelemotan ini sudah menghinggapi aku dari SMA. Tepatnya sejak mataku terbukti rabun jauh dan aku jarang pakai kaca mata. Sebenarnya ingin pake kaca mata, tapi kelamaan menggunakan pakai kaca mata kepalaku sering pusing. Sama halnya seperti aku kelamaan di pasar dan melihat keramaian. Makanya aku ngga suka lama-lama dipusat perbelanjaan, pesta, reunian atau ditempat dimana  banyak orang lalu lalang. Untunglah, aku masih tahan berlama-lama duduk dengar cermah atau seminar. Kayaknya, aku pusing melihat yang bergerak dan ribut. Seperti halnya aku pusing kalo melihat keponakan-keponakanku lari-larian sambil teriak-teriakan dalam rumah. Soalnya aku ngga pernah pusing kalo nonton bioskop karena kalo pilemnya membosankan aku tidur hingga pilem berakhir. Ini adalah kisah lain yang memalukan, tidur di bioskop.  
Keseringan salah nyapa orang, aku jadi malas negur kalo aku hanya merasa "kenal dengan orang yang aku temui" atau "merasa seseorang mirip dengan kenalanku." Jadinya, aku kadang dikira sombong.
Pernah ada yang bertanya padaku "gimana kalo aku nikah nanti? gimana kalo aku lupa suamiku?" 
Aku juga tidak tahu gimana jawabnya, lihat nanti sajalah. Pengennya seperti pilem 50 first dates. Meski aku lupa, dia terus ingat. 


  

0 comments:

Post a Comment