Subuh di surau kecil gang kami hari ini..
Satu per satu pintu terbuka. Tampak sekelibat wanita bertudung putih menutupi dadanya keluar dari rumah-rumah mereka. Saling senyum dan menyapa. Kemudian memuji subuh yang cerah penuh bintang yang tersebar dilangit biru bersih tanpa awan. Itulah realita subuh di gang ku. Gang kecil yang menyimpan surau kecil didalamnya.
Tergopoh-gopoh pak tua itu berlari, “maaf, telat” desahnya. Dengan cekatan ia langsung menuju mimbar, menghidupkan sound system dan mengumandangkan adzan. Ia adalah laki-laki pertama yang datang di surau ini setelah ketiga ibu tadi dan seorang anak perempuan dari salah satu ibu tersebut. Adzan pun mengalun dengan indah dan merdu di surau kecil di dalam gang kami yang hanya memanggil dan mendatangkan seorang bapak untuk menjadi makmum dari pak tua.
Hari ini hanya enam orang yang hadir untuk melaksanakan sholat subuh di surau. Satu imam, satu makmum laki-laki dan empat makmum perempuan. Dan dimanakah para pemudanya? Padahal sudah jelas bahwa sholat berjamaah sangat utama apalagi sholat subuh.
“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-hambaKu ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]
Tetapi inilah realita. Rumah Allah kini hanya berisi segelintir orang tua. Padahal rutinitas pagi hari diawali dengan solat subuh. Aku teringat peristiwa jebolnya “Situ Gintung”. Peristiwa itu terjadi saat subuh dan Subhanallah ada sebuah surau tak jauh dari situ gintung yang tetap berdiri kokoh dan menyelamatkan jamaah yang sedang melaksanakan sholat.
“Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)
Sholat Subuh adalah shalat wajib yang paling sedikit jumlah rakaatnya tetapi luar biasa manfaatnya. Sholat subuh juga menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran dan kemalasan karena waktunya yang sangat sempit (sampai matahari terbit). Mari membiasakan diri untuk berjamaah Sholat subuh karena ketika meninggalkannya itu berarti ada sesuatu yang bermasalah pada diri kita. Malas dan lebih menyukai berdiam diri di rumah adalah hal yang tak di sukai Allah. Selain itu hal ini dapat menurunkan tingkat keimanan kita.
0 comments:
Post a Comment