Guru ngajiku mengatakan bahwa ada sebuah pemahaman yang salah saat ini yaitu ketika kita islam atau telah bersyahadat maka kita akan masuk surga. Palingan kita mampir dulu di neraka buat dibersihkan baru masuk surga. Kemudian beliau mengatakan bahwa di tafsir surat An-Naba(78) Ibnu Katsir dijelaskan ada 2 kriteria yang dibersihkan di neraka:
1. Orang yang dibersihkan sehingga ia benar-benar bersih kemudian mereka di kirim ke surga;
2. Orang yang dibersihkan dineraka, namun karena terlalu banyaknya dosa dan maksiat maka ia akan terus dibersihkan hingga kekal didalam neraka.
Ketika kita telah bersyahadat, kita memang telah islam dan beriman..tapi apakah kita sudah benar-benar beriman? Iman itu membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan... Jika hanya dibenarkan melalui ucapan dan yakin itu belum cukup sebagai tiket ke surga...apalagi perbuatannya masih jauh dari beriman. Diidalam menurut Al Qur’an, dijelaskan yang dihitung bukanlah berat imannya tetapi berat perbuatannya, yang walau seberat biji sawi maka Allah akan membalasnya.
Luqman berkata: “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus. (QS. Luqman (31):16).
Kalimat tauhid yang telah kita ucapkan menuntut kita bukan hanya sampai di bibir saja tetapi harus kita lakukan dengan perbuatan sebagaimana Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang mempersaksikannya -kalimat tauhid- namun dia mencemarinya dengan perbuatan dosa dan kemaksiatan, atau dia sekedar mengucapkannya dengan lisan sementara hati atau amalannya berbuat syirik seperti halnya orang-orang munafik maka orang semacam ini ucapan syahadatnya tidak bermanfaat. Akan tetapi yang semestinya dia lakukan adalah mengucapkannya kemudian meyakininya dengan kuat, melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan serta mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 20). Beliau rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang dilarang maka itu berarti dia telah berani menawarkan dirinya untuk menerima hukuman Allah ta’ala meskipun dia mengucapkan kalimat ini dan meyakininya. Apabila dia melakukan sesuatu yang membatalkan keislamannya maka berubahlah dia menjadi orang yang murtad dan kafir. Syahadat ini tidak lagi bermanfaat untuknya. Oleh sebab itu kalimat ini harus diwujudkan dalam kenyataan dan mengamalkan konsekuensi-konsekuensinya, kalau tidak demikian maka dia berada dalam bahaya besar seandainya dia tidak kunjung bertaubat juga.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 26) (http://abumushlih.com/siapa-bilang-dosamu-tak-terampuni.html/)
Allah juga menegaskan hal tersebut dalam firmannya:
"Artinya : Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"(Al-Maa'idah(5): 72)
Manusia memang bukan malaikat. Manusia penuh dengan dosa, tetapi selagi dosa-dosa yang ia lakukan bukanlah syirik maka Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, akan mengampuni sebesar apaun dosa kita. Bahkan seseorang yang telah membunuh 100 orang dan seorang pelacur bisa mendapat rahmat dari Allah. Sebagaimana yang diungkapan dalam hadist:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, dan dia menghasankannya)
Selagi kita masih mempunyai waktu, bertobatlah dengan sebenar-benarnya tobat yaitu taubatan surga. Agar kita tidak masuk kesurga lewat neraka atau kekal didalm neraka. Bersihkan diri ini dengan tiga sungai yang telah disediakan oleh Allah Swt sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah:
”Allah SWT telah membuat tiga sungai untuk membersihkan tubuh orang-prang yang berdosa. Jika ketiga sungai itu belum cukup maka Allah akan membersihkannya di sungai jahanam. Ketiga sungai itu adalah:
pertama, sungai Taubatan Nasuha; yaitu melepaskan segala perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
kedua, sungai Hasanaat; yaitu kebaikan-kebaikan yang akan mengubur semua bentuk keburukan.
dan ketiga, sungai Mushibah azhimah; yaitu bencana atau ujian besar yang akan melebur setiap dosa.
Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hambaNya, Ia akan memasukkannya kedalam salah satu sungai tersebut, hingga ia akan datang kepadaNya dihari Kiamat dengan tubuh yang suci dan bersih, dan tidak perlu dimandikan didalam sungai yang keempat."
Jangan lah kita bangga ketika kita seorang islam namun perbuatan jauh dari Islam. Kita bangga di KTP tercantum islam, padahal kata ustad kalo Islam KTP yang masuk surga itu KTPnya bukan orangnya....
Kita bangga akan dimasukkan ke surga hanya dengan status Islam dan dua kalimat syahadat saja terus kita merasa cukup hingga kemudian kita lalai. Allah itu Hakim yang paling adil, semua perbuatan kita akan diperhitungkan dan ditimbang di akhirat. Mudah-mudahan kita tidak lagi menganggap enteng hidup didunia ini. Mudah-mudahan iman dapat kita tegakkan dan amal saleh dapat kita kerjakan, karena Allah telah berjanji dengan dua hal tersebut. Amiin.
0 comments:
Post a Comment